Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi sudah saatnya menggalakkan program industrialisasi sampah guna menekan volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sumurbatu mulai 2018, kata pengamat perkotaan Universitas Islam 45 Bekasi Adi Susila.

"Kalau saja ada industrialisasi sampah yang bergerak masif di Kota Bekasi, kita tidak perlu lagi memikirkan lahan baru," katanya di Bekasi, Sabtu.

Menurut dia, sampah yang dibuang di TPA Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, setiap harinya tercatat 800 ton yang mayoritas berasal dari kalangan rumah tangga.

"Itu baru separuh produksi sampah milik masyarakat. Kalau jumlah produksi sampah setiap hari mencapai 1.500 ton, yang sebagiannya tercecer di tempat sampah sementara atau titik liar," katanya.

Situasi itu, kata dia, kerap membuat instansi terkait didera persoalan yang berkaitan dengan keterbatasan lahan pembuangan.

Adi mengatakan program perluasan lahan TPA Sumurbatu yang diprogramkan sejak 2014 hingga kini tidak berjalan mulus akibat adanya sejumlah kendala teknis.

Berdasarkan data yang diperoleh, saat ini luas TPA Sumurbatu mencapai 15,8 hektare dan telah ditambah pada 2017 seluas 3,5 hektare akibat situasi darurat berupa kelebihan kapasitas.

Namun, upaya perluasan itu belum sepenuhnya tuntas akibat proses negosiasi harga yang belum memperoleh kesepakatan.

Lambatnya proses perluasan itu, mengakibatkan volume sampah TPA Sumurbatu setiap tahun mengalami kelebihan kapasitas.

"Fenomena gundukan sampah di TPA Sumurbatu sudah terjadi setiap tahun akibat minimnya lahan baru. Sebab, belum ada pemantapan industrialisasi sampah yang dimiliki pemerintah daerah," katanya.

Dia mengatakan pemerintah daerah sudah saatnya menganggap kehadiran sampah sebagai potensi yang berdaya guna bagi warganya.

"Sehingga masyarakat diikutsertakan dalam memproduksi sampah rumah tangga menjadi barang layak guna dan bernilai ekonomi," katanya.

Program bank sampah di setiap RW di Kota Bekasi juga perlu berjalan secara masif agar sampah bisa ditekan dari lokasi pembuangannya dan tidak sampai TPA.

Dia juga mengapresiasi langkah Pemkot Bekasi yang mulai memanfaatkan sistem pembakaran sampah yang ramah lingkungan di TPA Sumurbatu sejak 2017.

"Sistem insenarator sampah menjadi energi listrik ini salah satu bagian dari industrialisasi sampah yang diberdayakan menjadi energi listrik melalui kerja sama dengan PT PLN," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018