Bogor (Antaranews Megapolitan) - Direktur Utama (Dirut) PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk, Christian Kartawijaya menyebutkan industri semen nasional tumbuh ke arah positif seiring dengan program pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.
   
"Total konsumsi semen kita itu 66 juta ton tahun tahun 2017. Sementara, semen Indocement tumbuh sekitar enam sampai tujuh persen, jadi penambahan empat juta ton," katanya, di Jakarta, kemarin.
   
Menurut dia, tahun 2017 konsumsi semen bertumbuh sekitar lima persen, dan tahun 2018 ini hingga Mei sebesar 5,8 persen.
   
"Ini positif, pertumbuhan semen itu positif dan patut disikapi dengan rasa syukur," katanya.
    
Ia mengatakan, saat ini pabrikan menghadapkan efek domino dari pembangunan yang dilakukan pemerintah berjalan, sehingga konsumsi semen semakin meningkat.
    
Karena, lanjutnya, pertumbuhan suplai jauh lebih besar daripada konsumsi yakni sekitar 10 persen. Sehingga membuat kebutuhan semen untuk empat sampai lima tahun mendatang masih terpenuhi.
    
"Saat ini utilitas Indocement sudah 70 persen, dari 13 pabrik yang kami punya ada empat pabrik kami stop produksi," katanya.
    
Menurut dia, penutupan sejumlah pabrik milik Indocement tersebut adalah untuk efisiensi, karena komponen biaya tertinggi dalam produksi semen adalah batu bara untuk memproduksi, dan BBM untuk transportasi.

Semen Rajawali
   
Meski menutup sejumlah pabrik, Indocement tetap mengalokasikan karyawan di pabrik-pabrik yang masih beroperasi. Pabrik yang dioperasikan saat ini yang memiliki kapasitas produksi di atas 10 juta ton.
    
"Kami tidak akan membangun pabrik lagi, karena kapasitas yang ada sudah lebih cukup," katanya.
    
Tahun lalu, Indocement meluncurkan produk baru semen Rajawali yang hingga kini pertumbuhannya cukup bagus  yakni antara empat sampai lima persen.
   
Christian mengatakan, semen Rajawali memiliki kualitas raja, harga rakyat ini diproduksi untuk bersaing dengan pabrikan semen baru yang datang.
   
Kehadiran semen Rajawali menambah ragam jumlah semen di Indonesia yang tadinya ada tujuh merk, kini menjadi 15 merk.
    
"Karena sebagian besar pabrik Indocement berada di Bogor, kita berharap ada masyarakat dan pemerintah daerah memanfaatkan semen dari Indocement," kata Christian. (ANT/BPJ).

Editor Berita: Adi Lazuardi.     
 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018