Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Lembaga Infaq Nasional Rumah Infaq mengembangkan aplikasi berbasis online guna mendongkrak pengumpulan infaq untuk pembangunan masjid di wilayah pelosok, beasiswa pendidikan, dan pemberdayaan umat pada 2018.

"Pada 2017 total infaq yang masuk berkisar Rp8 miliar dan pada tahun ini kami menargetkan pengumpulan infaq sebesar Rp30 miliar," kata Ketua umum rumah Infaq Yusman Dawolo di Bekasi, Selasa.

Hal itu dikatakannya usai mendistribusikan santunan kepada kepada 300 masyarakat dhuafa di sekitar lingkungan kantor, desa cibuntu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa siang.

Menurut dia, aplikasi ini ditargetkan beroperasional pada awal 2019 yang akan menyasar donator skala nasional dan internasional.

Melalui skema pengumpulan infaq secara konvensional hingga 2018, pihaknya telah menjaring sekitar 2.000 donatur di Indonesia, Malaysia, Hongkong, Jepang dan lainnya.

Aplikasi yang tengah dikembangkan ini berbasis ponsel pintar yang di dalamnya memuat sejumlah fitur auto debet infaq yang bisa dipilih oleh donatur.

"Kami sedang menjajaki kerja sama dengan perbankan untuk simplifikasi pelayanan infaq ke depan. Harapannya infaq yang terkumpul bisa lebih banyak dari yang kita dapat sebelumnya," katanya.

Rumah Infaq saat ini memiliki tiga program kerja utama yang meliputi pembangunan dan rehabilitasi masjid dan mushola, program beasiswa pendidikan bagi masyarakat tidak mampu dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pinjaman Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Untuk pembangunan masjid pada hingga tahun ini sudah delapan unit yang dibangun, di antaranya Nias Sumatera Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mentawai Sumatera Barat, Kabupaten Bogor, Aceh, Tebedak Kalimantan Barat," katanya.

Jumlah itu masih belum memenuhi target pencapaian pembangunan masjid pada 2018 yang diharapkan mencapai total 21 unit.

"Target kami dalam sebulan bisa dua masjid yang terbangun. Namun dengan adanya inovasi infaq secara onlone diharapkan bisa lebih mendongkrak jumlah masjid yang terbangun," katanya.

Menerut dia, rata-rata masjid yang terbangun menghabiskan dana infaq umat sebesar Rp300 juta hingga Rp1 miliar lebih yang menyasar kawasan pelosok dengan kriteria adanya lahan wakaf, tidak ada resistensi warga sekitar dan memiliki minimal jumlah jamaah mencapai 30 kepala keluarga (KK).

Pada program beasiswa, Rumah Infaq teklah mendistribusikan kepada 60 lebih pelajar tidak mampu untuk dipesantrenkan di sejumlah daerah.

"Per bulannya kebutuhan anak-anak yang bersekolah mencapai Rp40 juta," katanya.

Yusman menambahkan, untuk program pemberdayaan umat dilakukan melalui pinjaman dana usaha bagi pelaku UMKM mulai dari Rp30-Rp10 juta per pedagang.

Selain itu, pihaknya juga tengah mengintensifkan pemebrdayaan masyarakat melalui distribusi bibit tanaman untuk petani serta usaha peternakan dan penggemukan kambing.

"Sudah berjalan tahun ini satu atau dua ekor kambing kita titipkan," katanya. 

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018