Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Kewirausahaan (Incubie) Institut Pertanian Bogor ((IPB) yang merupakan lembaga inkubator Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) berhasil lolos seleksi dalam Program Pengembangan Kelembagaan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) tahun 2018.

Untuk itu, digelarlah kegiatan kick off meeting dan Pelatihan Konsep Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) serta penandatanganan Perjanjian Kerjasama di hotel Novotel Surabaya (23/5).  Hadir pada acara kick off meeting adalah Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti, Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc., Direktur Kawasan Sains dan Teknologi dan Lembaga Penunjang Lainnya, Dr. Ir. Lukito Hasta P, M.Sc., Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia Ir. Asril F. Syamas, M.Sc., pimpinan perguruan tinggi dan peserta Pelatihan Konsep IBT.

Pelatihan ini diikuti oleh 25 IBT perguruan tinggi negeri dan swasta dan 5 Science Technology Park (STP). Dalam kegiatan tersebut Prof. Hadi K. Purwadaria (pendiri Pusat Inkubator Bisnis IPB) dan Deva Primadia Almada, SPi.MSi mewakili AIBI hadir sebagai trainer. Dari IPB hadir Dr. Ir. Rokhani Hasbullah, M.Si. selaku Kepala incuBie yang secara simbolis melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Ditjen Kelembagaan Iptek Dikti.

Program pengembangan lembaga inkubator ini bertujuan untuk menguatkan lembaga IBT dalam menjalankan tugas pokok dengan fungsi untuk mendukung pengembangan Science Technology Park (STP). Untuk mendukung hilirisasi penelitian di perguruan tinggi, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) telah menginisiasi berbagai program. Diantaranya adalah pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI), Science and Technology Park (STP), pemberian hibah penciptaan Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (PPBT), serta pengembangan unit transfer teknologi dan inkubasi bisnis.

 Dalam sambutannya, Dirjen menyampaikan pesan bahwa layanan yang harus diberikan inkubator kepada para tenant mencakup pendampingan dalam menyusun business plan termasuk business modelnya, strategic plan, manufacturing plan, dan marketing plan, fasilitasi permodalan, mengembangkan jaringan (networking) dan layanan internasionalisasi.

“Inkubator yang baik tidak asal menerima calon tenant, tetapi harus melakukan assesment secara cermat agar dihasilkan tenant yang sukses. Tenant sukses indikatornya adalah apabila market share nya tumbuh dan berkembang,” demikian paparnya.

Tahun ini Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek Dikti KemenristekDikti memfasilitasi sebanyak delapan Lembaga Inkubator PTN-BH yaitu IPB, UI, ITB, UNPAD, UNHAS, UNDIP, ITS dan UGM. Bantuan dalam program tersebut digunakan untuk menyelenggarakan business matching dan pelatihan inkubator bersertifikat internasional yang diselenggarakan oleh National Business Incubation Association (NBIA).

Kepala incuBie IPB, Dr. Rokhani mengemukakan bahwa Program Penguatan Lembaga Inkubator Bisnis Teknologi (LIBT) tahun 2018 ini merupakan tahun kedua (lanjutan) untuk IncuBie IPB. Pada program LIBT tahun sebelumnya kegiatan yang dilaksanakan oleh IncuBie mencakup penyusunan business plan, SOP operasional inkubasi, model bisnis, action plan inkubator, business matching, dan pelatihan internasional.

Pada tahun lalu melalui program LIBT, Dr. Rokhani dan Fikri Azali Faisal Syaf, ST telah mengikuti pelatihan di National Cheng Kung University (NCKU) Taiwan. Topik pelatihan adalah tentang "Technology Transfer and Business Incubation" termasuk di dalamnya mencakup "Intelectual Property Right Management". [incuBie/Zul]

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018