Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengerahkan sebanyak 224 petugas hewan kurban, untuk memastikan kesehatan dan melindungi hewan kurban dari paparan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Bupati Bogor Rudy Susmanto melepas secara simbolis jajaran petugas pengamanan hewan kurban di Sekretariat Daerah (Setda) Cibinong, Selasa.
Ia menekankan pentingnya pemeriksaan kambing dan sapi sebagai ikhtiar melindungi masyarakat dari penyebaran penyakit hewan, khususnya PMK yang sempat merebak beberapa tahun terakhir.
"Ini merupakan momen penting karena dua minggu lagi kita akan menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Kegiatan ini menjadi bentuk kesiapsiagaan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menyambut Idul Adha serta komitmen untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui pengawasan hewan kurban yang ketat dan berkelanjutan,” kata Rudy.
Baca juga: Pemkab Bogor bagikan 120 hewan kurban ke sejumlah masjid-ponpes
Ia menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Bogor tidak bisa bekerja sendiri dalam pengamanan hewan kurban. Sehingga pihaknya melibatkan IPB University beserta para mahasiswanya dalam pemeriksaan hewan kurban.
“Kolaborasi ini penting untuk memastikan hewan-hewan yang datang dari berbagai wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sumbawa dalam kondisi sehat saat disembelih," ujarnya.
Rudy menyampaikan, 224 petugas akan dikerahkan ke berbagai titik, termasuk lapak, kios, peternakan, dan kandang, guna melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Mereka akan menjadi garda terdepan dalam mendeteksi potensi penyebaran penyakit dan memastikan syarat syariat Islam juga terpenuhi.
"Kami Pemerintah Kabupaten Bogor dan IPB, akan terus memantau titik-titik potensi sebaran penyakit hewan kurban dalam dua minggu kedepan,” kata Rudy.
Baca juga: Perumda Tirta Kahuripan Bogor bagikan 79 hewan kurban pada idul Adha
Ia juga berpesan kepada para petugas agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan, karena pekerjaan ini bukan hanya soal teknis medis, namun juga bernilai ibadah.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Nurhayati, mengatakan, sebanyak 224 petugas itu terdiri dari tenaga medis dan paramedis dari berbagai instansi. Antara lain tim dari Diskanak Kabupaten Bogor 78 orang, Petugas Peternakan Swadaya (PPS) 28 orang, Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) 100 orang, tim dari Kementerian Pertanian 5 orang, tim dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat 3 orang dan Dokter Hewan Praktek (PDHI Jabar) sebanyak 10 orang.
"Kegiatan ini bukan hanya bentuk pengawasan, tetapi juga edukasi dan perlindungan kepada masyarakat. Kita ingin pastikan daging kurban yang dikonsumsi masyarakat Kabupaten Bogor memenuhi prinsip ASUH: Aman, Sehat, Utuh, dan Halal," ujar Nurhayati.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit hewan, Diskanak juga telah melaksanakan vaksinasi antraks dan PMK terhadap sapi, kerbau, kambing, dan domba. Sebanyak 2.000 dosis vaksin antraks diberikan pada bulan Mei 2025 dalam dua tahap, dan vaksinasi PMK dilakukan secara bertahap dari Mei hingga November 2025.
Nurhayati juga menyampaikan bahwa pemerintah menyediakan fasilitas pemotongan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemkab Bogor, yaitu RPH Cibinong, RPH Jonggol, dan RPH Galuga. Selain itu, dilakukan pula sosialisasi melalui surat edaran ke kecamatan dan kelurahan, media cetak dan elektronik, serta Radio Tegar Beriman.
Dalam pemeriksaan hewan kurban sejak H-30 hingga H-1 dari 6 Mei hingga 5 Juni 2025, telah diperiksa sekitar 1.900 ekor sapi dan 523 ekor domba di lokasi penggemukan, pasar dadakan, dan tempat penampungan hewan kurban. Pemeriksaan pasca pemotongan hewan kurban juga akan dilakukan pada 6-9 Juni 2025 oleh petugas medis dan mahasiswa IPB.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025