Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sekitar 900 mahasiswa Program Keahlian Komunikasi, Sekolah Vokasi, Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan Kuliah Umum dan Buka Puasa Bersama Rektor, Minggu (20/5) di Kampus IPB Baranangsiang (20/5).

Kompak menggunakan baju lapang  Program Keahlian Komunikasi IPB yang berwarna hitam, mahasiswa memenuhi ruangan dengan antuasiasme tinggi untuk dapat bertemu langsung dan mendapatkan ilmu dari Rektor IPB, Dr. Arif Satria.

Rektor IPB mengajak mahasiswa yang hadir untuk berpikir sederhana tentang keilmuan komunikasi, dimulai dari pengertian dasar hingga penerapannya di dunia kerja. Rektor IPB menjelaskan beberapa pilar dalam komunikasi yaitu kredibilitas yang dibangun karena adanya trust, kompetensi dalam bentuk keahlian-keahlian bermanfaat, dan kepedulian.

“Hal yang terpenting dalam mendorong seseorang menjadi sukses ialah kejujuran,” kata Rektor IPB.

Selain menjelaskan tentang nilai karakter dalam mendorong kesuksesan di kehidupan sehari-hari khususnya di dunia kerja, Rektor juga menjelaskan fenomena disrupsi yang dihadapi kaum milenial. Suatu kondisi yang digambarkan dengan 90 persen generasi muda tidak membaca koran, tapi membaca berita elektronik.

Rektor IPB memberikan contoh real tentang era disrupsi yang dialami Nokia versus Smartphone belasan tahun lalu. Nokia, sebut Rektor IPB, merupakan contoh perusahaan yang gagal menjawab perubahan.

"Kegagalan hadir karena ketidakmampuan kita dalam membaca perubahan. Saingan IPB saat ini bukan lagi perguruan tinggi dalam negeri, sebab mereka miliki kondisi yang sama dengan kita. Saingan kita di masa depan adalah Go-University, pendirinya Gojek. IPB menghadapi pesaing-pesaing yang tak terduga. Hanya orang-orang yang mampu membaca perubahan yang bisa bertahan," papar Rektor IPB.

Lebih lanjut Rektor IPB  menambahkan beberapa skill yang mampu membuat alumni IPB menang di era ini yang dirangkum dalam 4C yaitu Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi), Creativity (kreativitas) and Critical (berpikir kritis). Kemampuan berbicara, kemampuan menyapa, kemampuan bernegosiasi itu yang paling penting dalam dunia kerja, dimanapun para alumni IPB berada.

"Sekolah Vokasi IPB ke depan akan kian bergengsi dan diminati banyak siswa. Pemerintah mendorong berkembangnya sekolah vokasi karena dianggap mampu merespon cepat perubahan. Contohnya bisa jadi di masa depan, ketika permintaan  kafe dan minuman kopi diadakan, bidang keahlian dalam pengelolaan kopi bisa segera buka sehingga lulusannya bisa jadi barista,” jelasnya.

Koordinator Program Keahlian Komunikasi, Sekolah Vokasi IPB Dr. Wahyu Budi Priatna dalam sambutannya menyampaikan, "Ini adalah hari yang berbahagia bagi kita semua, karena hari ini kita bisa bertatap muka dengan  Rektor IPB yang memberikan motivasi. Saya berharap seluruh mahasiswa dapat mendengarkan dengan baik, memahaminya dengan baik dan bisa melaksanakannya. Mudah-mudahan bisa memotivasi kita, agar bisa sukses,” ujar Dr. Wahyu.

Direktur Sekolah Vokasi IPB, Dr. Bagus Priyo Purwanto dalam sambutannya juga menyambut baik adanya kegiatan buka puasa bersama lintas angkatan ini, terlebih diisi dengan kuliah umum bersama Rektor IPB.

"Terima kasih kepada Dr. Arif Satria yang sudah menyediakan waktu untuk berkumpul bersama kita untuk menyampaikan beberapa hal yang akan menjadi bekal kalian di dunia kerja," kata Dr. Bagus.

Tampak hadir Wakil Direktur bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan, Sekolah Vokasi IPB, Dr. Iwan Riswandi, Kepala Tata Usaha Diploma, Herlina Retnowati M.Si, dosen dan tenaga kependidikan. (ff/ris)

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018