Bogor (Antaranews Megapolitan) - Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (MSP FPIK, IPB) menyelenggarakan pelatihan keselamatan kerja di perairan. Pelatihan ini diikuti oleh mahasiswa IPB dengan jumlah total peserta 195 orang.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut, baik di dalam ruangan maupun praktek langsung di lapangan. Materi yang diberikan adalah manajemen perjalanan dan penanganan hipotermia. Basic Sea Survival yang meliputi pemberian materi serta praktek di darat dan air yaitu di Kolam Renang Balio. Dan praktek penyeberangan basah, simulasi saat perahu terbalik, dan simulasi evakuasi korban yang mengambil tempat di danau yang ada di lingkungan kampus.

Tujuan diadakannya pelatihan tersebut adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan terkait keselamatan kerja di perairan, yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa MSP terkait safety serta rasa percaya diri dalam menangani hazard.

“Banyak kegiatan penelitian yang membutuhkan pengambilan sampel di lapangan dan kemudian dianalisis di laboratorium. Hal tersebut menyebabkan kegiatan pelatihan keselamatan kerja di lapang (khususnya perairan) dan laboratorium ini sangat dibutuhkan. Sebelumnya, pelatihan keselamatan kerja di laboratorium sudah diberikan, dengan bekerja sama dengan PT Merck Tbk Indonesia. Pelatihan keselamatan kerja di perairan yang diberikan saat ini merupakan hasil kerja sama antara Departemen MSP dengan Yayasan Sudirman Nusantara,” ujar Komisi Kemahasiswaan Departemen MSP sekaligus panitia kegiatan, Aliati Iswantari.

Kegiatan ini sudah berjalan untuk kelima kalinya di MSP FPIK IPB. Awalnya kegiatan ini dilakukan karena adanya kekhawatiran dari pihak MSP sendiri terhadap adanya kecelakaan yang terjadi di kampus. Meskipun pelatihan keselamatan kerja di perairan ini tidak diberikan secara menyeluruh, setidaknya kegiatan ini mampu membuka dan memicu kesadaran mahasiswa MSP untuk menjaga keselamatan saat bekerja di perairan.

“Berkegiatan di perairan cukup menantang dan membutuhkan kesadaran lebih akan pentingnya keselamatan. Melalui pelatihan ini, mahasiswa MSP diharapkan sadar bahwa keselamatan kerja di perairan sangat penting karena hazard selalu berdampingan dengan kita. Manajemen perjalanan harus matang. Memakai life jacket sebelum turun ke perairan sudah menjadi kewajiban bagi mahasiswa MSP,” ujar praktisi kegiatan di alam dari Yayasan Sudirman Nusantara, Anwar Suwandi.           

Sementara itu, menurut salah satu peserta Muhammad Atma Aditya kegiatan ini dapat menyiapkan mahasiswa MSP sebagai volunteer saat terjadi kecelakaan disamping sangat berguna untuk pembekalan sebelum turun ke lapang untuk tujuan penelitian ataupun praktikum. (AD/Zul)

Pewarta: Oleh: Humas IPB/Aliati Iswantari dan Tim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018