Bogor (Antaranews Megapolitan) - Osteopororosis atau pengeroposan tulang, merupakan hal yang sangat dikhawatirkan oleh sebagian besar wanita, terutama yang menjelang menopause dan pasca menopause. Wanita yang memasuki fase tersebut umumnya mengalami penurunan massa tulang secara signifikan sehingga tulang menjadi rapuh. Kini, trend back to nature pada dunia kesehatan sangat populer. Bahan-bahan alami mulai banyak dieksplorasi sebagai sumber bahan baku untuk berbagai industri kesehatan, termasuk sumberdaya hayati yang berasal dari pesisir.
Dr. Etty Riani dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. drh. Hera Maheswari dan Dr. drh. Chairunisa dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, dan M. Dzikrifishofa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang melakukan sebuah riset untuk melihat potensi dari teripang. Tim ini melihat potensi kandungan hormon estradiol pada tepung teripang pasir untuk pencegahan osteoporosis pada wanita pasca menopause.
“Bioassay dilakukan dengan hewan uji tikus putih yang dilakukan ovariektomi untuk model menopause dan tikus putih tua ovariektomi yang selanjutnya dibiarkan sampai waktu 20 kali estrus, tikus tersebut diberi perlakuan tepung teripang dengan beberapa dosis” papar Dr. Etty.
Pada akhir riset, tulang tibia dari tikus putih diambil untuk dianalisis kandungan kalsium dan fosfor serta diamati jumlah osteoblast dan osteoklast tulang. Riset ini berhasil membuktikan bahwa pemberian tepung teripang pada dosis terpilih memiliki potensi terbaik dalam meningkatkan kalsium tulang pada wanita menopause dan pascamenopause untuk mencegah osteoporosis.
“Pencegahan osteoporosis pada wanita pascamenopause dapat terjadi melalui rangsangan peningkatan osteoblast dan penurunan osteoklast yang diikuti dengan terjadinya peningkatan kalsium pada tulang model wanita menopause dan pascamenopause,” pungkasnya. (HSCW/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Dr. Etty Riani dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. drh. Hera Maheswari dan Dr. drh. Chairunisa dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, dan M. Dzikrifishofa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang melakukan sebuah riset untuk melihat potensi dari teripang. Tim ini melihat potensi kandungan hormon estradiol pada tepung teripang pasir untuk pencegahan osteoporosis pada wanita pasca menopause.
“Bioassay dilakukan dengan hewan uji tikus putih yang dilakukan ovariektomi untuk model menopause dan tikus putih tua ovariektomi yang selanjutnya dibiarkan sampai waktu 20 kali estrus, tikus tersebut diberi perlakuan tepung teripang dengan beberapa dosis” papar Dr. Etty.
Pada akhir riset, tulang tibia dari tikus putih diambil untuk dianalisis kandungan kalsium dan fosfor serta diamati jumlah osteoblast dan osteoklast tulang. Riset ini berhasil membuktikan bahwa pemberian tepung teripang pada dosis terpilih memiliki potensi terbaik dalam meningkatkan kalsium tulang pada wanita menopause dan pascamenopause untuk mencegah osteoporosis.
“Pencegahan osteoporosis pada wanita pascamenopause dapat terjadi melalui rangsangan peningkatan osteoblast dan penurunan osteoklast yang diikuti dengan terjadinya peningkatan kalsium pada tulang model wanita menopause dan pascamenopause,” pungkasnya. (HSCW/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018