Bogor (Antaranews Megapolitan0 - Mahasiswa Ilmu Teknologi Pangan (ITP), Institut Pertanian Bogor (IPB), Fadhilah Nur ‘Azizah dan Niswana Wafi Alfarda meraih Juara tiga pada Winslow Scientific Paper Competition 2018. Kompetisi ini diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanudin, Makasar (18/03).
Peserta yang lolos sepuluh besar diantaranya IPB, Universitas Hasanudin, Universitas Sumatera Utara, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Surabaya, dan Universitas Udayana Bali.
Inovasi yang diciptakan Fadhilah dan Wafi dalam ajang perlombaan tersebut adalah produk mie instan sehat komersial dari tepung mocaf.
“Kami membuat mie instan berbahan dasar 100% dari tepung mocaf. Tidak ada campuran tepung lain, kecuali rempah-rempah dan sayuran. Mocaf tersebut kami dapatkan dari bahan baku singkong yang sudah dimodifikasi menjadi tepung,” ujar wafi.
Fadhilah mengutarakan bahwa persiapan mereka pada kesempatan itu lebih matang daripada perlombaan sebelumnya. Selain itu, produk inovasi mie instan ini pun memiliki keunggulan dibandingkan produk lainnya.
“Mie instan kan digemari masyarakat Indonesia, oleh karena itu kami mengambil tema ini. Banyak dari masyarakat berpikir bahwa mie instan tidak sehat dan bahan baku tepung terigunya masih impor. Maka kami mencoba mencari inovasi baru untuk membuat mie instan sehat dari tepung mocaf yang di dapat dari produk lokal. Selain itu, kami juga menambahkan Isolated Soya Protein untuk meningkatkan kandungan protein dan berbagai macam jenis sayuran,” jelas Fadhilah dan Wafi. (UAM/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Peserta yang lolos sepuluh besar diantaranya IPB, Universitas Hasanudin, Universitas Sumatera Utara, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Surabaya, dan Universitas Udayana Bali.
Inovasi yang diciptakan Fadhilah dan Wafi dalam ajang perlombaan tersebut adalah produk mie instan sehat komersial dari tepung mocaf.
“Kami membuat mie instan berbahan dasar 100% dari tepung mocaf. Tidak ada campuran tepung lain, kecuali rempah-rempah dan sayuran. Mocaf tersebut kami dapatkan dari bahan baku singkong yang sudah dimodifikasi menjadi tepung,” ujar wafi.
Fadhilah mengutarakan bahwa persiapan mereka pada kesempatan itu lebih matang daripada perlombaan sebelumnya. Selain itu, produk inovasi mie instan ini pun memiliki keunggulan dibandingkan produk lainnya.
“Mie instan kan digemari masyarakat Indonesia, oleh karena itu kami mengambil tema ini. Banyak dari masyarakat berpikir bahwa mie instan tidak sehat dan bahan baku tepung terigunya masih impor. Maka kami mencoba mencari inovasi baru untuk membuat mie instan sehat dari tepung mocaf yang di dapat dari produk lokal. Selain itu, kami juga menambahkan Isolated Soya Protein untuk meningkatkan kandungan protein dan berbagai macam jenis sayuran,” jelas Fadhilah dan Wafi. (UAM/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018