Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah mendorong penggabungan usaha koperasi di wilayahnya menjadi sebuah konsorsium guna mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi daerah.

"Untuk tahap awal ini kami sedang berupaya menggabung sedikitnya 30 koperasi di Kota Bekasi untuk disatukan kekuatannya pada 2018 dalam menggarap sektor ril, tidak hanya terbatas pada simpan pinjam," kata Kepala Bidang Koperasi Diskop-UMKM Kota Bekasi Jaenudin Sitanggang di Bekasi, Rabu.

Dikatakan Sitanggang, di Kota Bekasi saat ini ada sekitar 103.000 nasabah aktif di 1.200 koperasi dengan perputaran transaksi kegiatan mencapai total Rp900 miliar.

"Namun sampai saat ini dari sisi jaringannya masih sangat lemah. Hubungan antarkoperasi tidak ada hubungan bisnis. Networking saat ini lemah," katanya.

Menurut dia, kehadiran konsorsium tidak hanya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah yang kini sudah menyentuh angka 5,5 persen di atas rata-rata nasional, namun juga bisa menjadi mitra penanganggulangan inflasi daerah pada momentum tertentu.

"Rencananya, satu koperasi yang tergaung dalam konsorsium wajib menyetorkan saham minimal Rp100 juta. Target kami konsorsium koperasi bisa menyimpan saham hingga Rp5 miliar pada 2018," katanya.

Menurut dia, potensi itu akan diarahkan pada sektor usaha ril seperti jual beli sembako, properti, pengadaan barang dan lainnya.

Sitanggang mencontohkan, pada momentum Idul Fitri biasanya harga kebutuhan pokok melinjak tinggi sehingga memicu terjadinya inflasi.

"Namun di sinilah peran konsorsium dalam menormalkan harga dengan membeli sembako langsung dari produsennya dan menyebarluaskan produk ke pasar," katanya.

Sejumlah koperasi yang tengah disasar bergabung dalam konsorsium tahap awal ini merupakan yang telah stabil dalam pengelolaan keuangannya, di antaranya Koperasi Pedagang Pasar Kranggan, Koperasi PLN, Koperasi Jasa Marga, Koperasi Bridgestone dan lainnya.

"Kalau mereka bisa disatukan, bisa semakin kuat. Satu koperasi akan menyumbang konsorsium. Kalau 1.200 koperasi terlibat dikali Rp100 juta per koperasi akan sangat signifikan menguasai bisnis ril. Kalau hanya simpan pinjam belum efektif serap produktivitas ekonomi," katanya. (Adv. Humas Kota Bekasi)

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018