Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri mengalami penangguhan kucuran modal senilai total Rp20 miliar sebagai imbas pengkategorian 14 cabangnya sebagai entitas investasi bodong oleh Otoritas Jasa Keuangan.

"Kucuran modal dari BRI Agro senilai Rp20 miliar tertahan karena situasi ini," ujar Ketua Dewan Pengurus KSP Makmur Mandiri Tumbur Naibaho di Bekasi, Senin.

Semula, kucuran dana dari BRI Agro tersebut akan dijadikan tambahan modal kerja untuk menggerakkan kegiatan koperasi yang fokus pada unit usaha simpan pinjam.

Kucuran dana serupa juga sudah pernah diterima KSP Makmur Mandiri sebesar Rp10 miliar pada 2017.

"Namun karena kondisi yang terjadi saat ini, dana tersebut ditahan. Mudah-mudahan setelah semuanya selesai, 14 cabang yang dipermasalahkan telah mengantongi izin lengkap, dana tersebut bisa dicairkan," katanya.

Tumbur menyampaikan bahwa tiga dari 14 cabang yang dipermasalahkan sudah mengantongi izin lengkap, sementara sisanya sedang berproses dan diharapkan rampung pengurusannya dalam waktu dekat.

"Kami tidak mengelola investasi bodong, tidak pernah kami mengiming-imingi calon anggota atau anggota sejumlah keuntungan tertentu, semuanya dalam batas wajar, bahkan kami kembali mengantongi predikat Cukup Sehat dari hasil penilaian yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk tahun buku 2016 dan 2017," katanya.

Tumbur menambahkan, semula kucuran dana tersebut akan dimanfaatkan untuk menggerakkan kegiatan unit simpan pinjam di 14 cabang baru tersebut.

Namun selama belum ada kejelasan bantuan tersebut, kata dia, KSP Makmur Mandiri akan mengupayakan penghimpunan modal secara swadaya dari para calon anggota yang akan diarahkan menjadi anggota.

"Untuk menjadi anggota, calon anggota harus menyerahkan simpanan pokok Rp1 juta. Ini yang kami dorong sehingga jumlah anggota bertambah bersamaan dengan peningkatan modal," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018