Bogor (Antaranews Megapolitan) - PMI bersama Ecofun Indonesia, dan Internasional Federation of Red Cross and Crescent (IRFC) berkolaborasi menciptakan permainan Ecofun Siaga Banjir, sebuah game edukasi masyarakat untuk pencegahan b (vanjir.

Pendiri Ecofun Indonesia Annisa Hasanah kepada Antara, Jumat, mengatakan game atau permainan tersebut telah dikenalkan secara resmi dalam seminar lokakarya PMI yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla awal Maret lalu di Jakarta.

"Game ini dikembangkan atas ide PMI, Ecofun sebagai pengembang permainannya," kata Annisa.

Ecofun Siaga Banjir hampir mirip dengan Ecofunopoly yang lebih awal dikembangkan oleh Annisa sebagai salah satu pencetus game edukasi berwawasan lingkungan di Indonesia.

Material game atau permainan ini menggunakan bidak, dan papan permainan. Cara mainnya berbeda dengan Ecofunopoly yang menyerupai permainan monopoly, antar permain saling beradu mencari kekayaan atau keuntungan sebesar-besarnya.

"Ecofun siaga banjir bukan beradu untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya tapi bagaimana mencegah banjir, dengan menurunkan "water level" yang menjadi target permainan menang atau kalah," katanya.

Papan permainan menampilkan daerah aliran sungai, dibagi dalam tiga kawasan yakni hulu, tengah dan hilir. Setiap kawasan tersedia untuk empat bidak, total pemain bisa 6 sampai 12 orang.

Pemain akan memenangkan permainan apabila dapat menurunkan angka "water meter" ke level terendah. Pemenang dapat kalah apabila tidak dapat menjaga level air di wilayahnya.

Awal permainan posisi water level ada di angka 1.500, jika pemain bisa menekan sampai 1.000 maka banjir dapat dicegah. Tetapi jika naik ke level 2.000 pemain dinyatakan kalah dalam artian terjadi banjir dan pemain tersapu air.

Sistem permainan tetap menggunakan kartu yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh pemain. Untuk setiap kawasan memiliki bobot nilai berbeda, kawasan hulu paling besar bobot nilainya. Tetapi jika jawaban benar mendapat nilai lebih besar daripada menjawab salah.

Misalnya di wilayah hulu jika jawaban benar mendapat nilai 300, dan jika salah mendapat nilai 200. Di kawasan tengah mendapat nilai 200 kalau menjawab benar, dan 100 jika menjawab salah.

Benar salahnya jawaban akan mempengaruhi posisi water level yang menjadi tujuan dari permainan ini untuk dijaga keseimbangannya. Dan penentu pemain yang ada di kawasan hilir selamat dari banjir.

Apabila banyak jawaban salah, maka water meter yang 1.500 tadi akan terus bertambah. Tetapi semakin banyak jawaban benar maka nilai water level semakin bisa diturunkan.

"Filosofinya kawasan hulu berperan penting, kalau itu rusak, maka wilayah hilir akan hancur," kata Annisa alumni IPB ini.

Permainan ini menggunakan kartu sebagai alat permainan, jumlah belasan. Di setiap kawasan terdapat kartu bantuan yang bisa menjadi penyelamat permainan.

Salahnya satu kartu karakter, apabila pemain mendapat kartu gubernur, maka pemain bisa membuat regulasi supaya menjaga kawasan hulu agar tidak rusak.

"Kartu bantuan ini nilainya 800," kata wanita asal Bogor ini.

Durasi permainan dirancang sekitar 30 sampai 45 menit, bisa dimainkan semua kalangan, mulai pelajar, mahasiswa hingga orang dewasa. Tetapi untuk pelajar SD baru bisa dimainkan oleh siswa kelas enam.

Target permainan edukasi siaga banjir ini adalah untuk PMI, PMR yang ada di sekolah, duta SIBAT, serta relawan PMI di tingkat perguruan tinggi.

"Misi dari permainan ini adalah agar generasi muda Indonesia lebih penduli terhadap lingkungan, dan adapted terhadap perubahan lingkungan di sekitarnya, sehingga bencana dapat dicegah," kata Annisa.

Annisa menambahkan butuh waktu dua bulan baginya mengembangkan permainan edugasi siaga banjir tersebut. Ia terbantu oleh data dari PMI serta hasil riset tesis s2 yang pernah dijalaninya tentang Ciliwung.

Wanita berdarah Riau ini telah mengembangkan game edukasi sejak 2009 saat masih berstatus mahasiswa arsitektur landscape IPB, game pertama diluncurkan Ecofunopoly yakni permainan berbasis lingkungan.

Hingga ia melanjutkan studi S2 dengan jurusan yang sama di IPB dan di Jerman. Sampai saat ini sudah tujuh jenis papan permainan interaktif yang dibutanya. Permainan ciptaannya telah mendapat berbagai macam penghargaan baik di dalam dan luar negeri.

Seperti Winner YSEALI Future Seeds Grant di Amerika Serika tahun 2017 lalu. Ia juga pernah diundang sebagai tamu Kerajaan Saudi Arabia dalam MiSK Global Forum di Riyadh pada tahun 2016 dan menyabet juara dalam kompetisi internasional berjudul Indonesia Socioprenuer Chalange dengan kategori "educational campaign".
 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018