Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Ribuan warga Kota Bekasi, Jawa Barat, menyuarakan perlawanan terhadap hoaks yang kerap dikabarkan melalui media sosial dalam agenda kampanye antihoaks di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Minggu.
"Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi sebagai rangkaian perayaan hari jadi ke-21 daerah setempat," kata Kepala Diskominfosandi Kota Bekasi Titi Masrifahati di Bekasi.
Kegiatan itu menjadi bagian dari Hari Bebas Kendaraan di Jalan Ahmad Yani yang diikuti sekitar 8.000 lebih peserta yang mengampanyekan perlawanan hoaks dengan berjalan kaki dan sepeda santai mengenakan kaus "Stop Hoax".
Kampanye itu dimulai dari Kantor Pemerintah Kota Bekasi menyisir rute Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan selama lebih dari 3 jam.
Deklarasi setop hoaks juga ditandai dengan penandatanganan di atas kain putih sepanjang 21 meter di Plaza Pemkot Bekasi dan di area CFD.
"Kegiatan ini merupakan langkah untuk mengajak masyarakat Kota Bekasi menyadari betapa fatalnya sebuah hoaks jika tesebar luas, baik dari lisan maupun media sosial," kata Titi.
Peserta kegiatan, Fitriyandi (30), mengatakan kabar bohong yang disebar secara masif bisa berdampak negatif pada stabilitas pemerintahan maupun situasi sosial kemasyarakatan.
"Saat ini metode menghadapi hoaks adalah tabayun (mengklarifikasi) ke media yang memang sudah berkopenten di bidangnya. Biasanya dengan membandingkan beberapa sumber pemberitaan, saya bisa mengetahui mana yang benar atau bohong," katanya.
Fitriyandi mengapresiasi apa yang telah dicanangkan Pemerintah Kota Bekasi melalui deklarasi setop hoaks sebagai bagian dari komitmen bersama masyarakat dalam memerangi kabar sesat.
Kegiatan itu juga melibatkan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Bekasi yang kini memiliki jejaring di 15 daerah di Indonesia.
Pada acara tersebut juga diperkenalkan aplikasi verifikasi informasi untuk smartphone Android yaitu, Hoax Buster Tools yang bisa di-"download" secara gratis dari Playstore dan bisa untuk mencari tahu berita itu benar atau bohong, ataupun mencari berita yang bebas dari hoaks.
(Advertorial Humas Pemkot Bekasi).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bekasi sebagai rangkaian perayaan hari jadi ke-21 daerah setempat," kata Kepala Diskominfosandi Kota Bekasi Titi Masrifahati di Bekasi.
Kegiatan itu menjadi bagian dari Hari Bebas Kendaraan di Jalan Ahmad Yani yang diikuti sekitar 8.000 lebih peserta yang mengampanyekan perlawanan hoaks dengan berjalan kaki dan sepeda santai mengenakan kaus "Stop Hoax".
Kampanye itu dimulai dari Kantor Pemerintah Kota Bekasi menyisir rute Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan selama lebih dari 3 jam.
Deklarasi setop hoaks juga ditandai dengan penandatanganan di atas kain putih sepanjang 21 meter di Plaza Pemkot Bekasi dan di area CFD.
"Kegiatan ini merupakan langkah untuk mengajak masyarakat Kota Bekasi menyadari betapa fatalnya sebuah hoaks jika tesebar luas, baik dari lisan maupun media sosial," kata Titi.
Peserta kegiatan, Fitriyandi (30), mengatakan kabar bohong yang disebar secara masif bisa berdampak negatif pada stabilitas pemerintahan maupun situasi sosial kemasyarakatan.
"Saat ini metode menghadapi hoaks adalah tabayun (mengklarifikasi) ke media yang memang sudah berkopenten di bidangnya. Biasanya dengan membandingkan beberapa sumber pemberitaan, saya bisa mengetahui mana yang benar atau bohong," katanya.
Fitriyandi mengapresiasi apa yang telah dicanangkan Pemerintah Kota Bekasi melalui deklarasi setop hoaks sebagai bagian dari komitmen bersama masyarakat dalam memerangi kabar sesat.
Kegiatan itu juga melibatkan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Bekasi yang kini memiliki jejaring di 15 daerah di Indonesia.
Pada acara tersebut juga diperkenalkan aplikasi verifikasi informasi untuk smartphone Android yaitu, Hoax Buster Tools yang bisa di-"download" secara gratis dari Playstore dan bisa untuk mencari tahu berita itu benar atau bohong, ataupun mencari berita yang bebas dari hoaks.
(Advertorial Humas Pemkot Bekasi).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018