Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Ratusan santri Pondok Pesantren Modern Al-Umanaa, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapatkan pelatihan tentang jurnalistik dasar oleh wartawan senior, baik cetak maupun elektronik.

Ketua Pembina Yayasan Al-Umanaa Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi KH Mindjali mengatakan, pelatihan jurnalistik yang digelar pada Senin (22/1) itu sangat penting untuk para santrinya. Sebab akan membantu santri, baik untuk sekarang maupun setelah lulus nanti.

Pelatihan jurnalistik ini juga untuk memberikan pengalaman kepada para santri bagaimana bisa menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

"Sebab harus diakui, antara alam pikiran dan ide sulit tertuang ke dalam bentuk tulisan. Kami berharap setelah mendapatkan pelatihan ini santri bisa membuat gagasan yang positif dan membagi ke orang lain," kata Mindjali.

Sementara itu, wartawan senior Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Drs Antara Mohammad Anthoni, M.J.I saat memberikan pelatihan itu menyatakan bahwa ilmu jurnalistik sangat penting untuk santri.

"Bukan berarti setelah lulus nanti harus menjadi wartawan. Tetapi di dalam ilmu jurnalistik tersebut banyak manfaatnya, mulai dari kecakapan berbicara atau berbahasa hingga penulisan," katanya.

Dia pun mengapresiasi para santri yang fasih tiga bahasa asing di Ponpes Al-Umanaa, yakni Jepang, Arab dan Inggris. 

Ia mengatakan dalam ilmu jurnalistik ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan, apalagi santri di Al-Umanaa ini mampu berbahasa asing sehingga akan lebih mudah mempraktikkan, mulai dari teknik wawancara, penulisan, hingga penyebaran berita.

Menurut dia, tidak mudah menuangkan suatu gagasan atau alam pikiran ke dalam bentuk tulisan. Karena itu perlu adanya pembelajaran khusus tentang ilmu jurnalistik.

Pihaknya juga mengapresiasi pengurus ponpes modern ini yang menggelar pelatihan jurnalistik kepada ratusan santri tingkat SMP dan SMA yang nantinya bisa dijadikan bekal buat mereka setelah nantinya.  

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018