Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sejak dilantik 15 Desember 2017 lalu, untuk kalinya Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria untuk pertama kalinya menjalankan tugasnya mewisuda para lulusan pada wisuda tahap IV tahun akademik 2017/2018 di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Rabu.

"Alhamdulillah, pada kesempatan ini saya dapat mewisuda para lulusan untuk pertama kalinya," kata Arif dalam pidato wisudanya.

Menurut Arif, hari ini IPB menyerahkan ijazah kepada 750 lulusan terbaik yang siap membangun sektor pertanian dalam arti luas.

Para lulusan tersebut terdiri atas 513 orang lulusan sarjana, 191 orang lulusan bergelar magister sains, 21 orang lulusan bergeral doktor, 21 orang lulusan bergelar magister manajemen, tiga orang lulusan bergelar magister profesional, satu orang lulusan bergelar profesi dokter hewan.

Arif mengapresiasi salah satu lulusan dari 513 lulusan sarjana yang berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan (cum laude-red) yakni dengan nama Annisa Damayanti dari Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, dengan IPK tertinggi 3,90.

Sejak akhir tahun lalu, lanjut Arif, ia meneruskan estafet kepemimpinan dari Prof Herry Suhardiyanto dan rektor-rektor sebelumnya yang telah memberikan fondasi kokoh untuk kemajuan IPB.

"Semoga amanah ini dapat saya selesaikan dengan baik sesuai dengan yang termaktub dalam RJP-IPB 2019-2045 yang menekankan IPB sebagai "techno-socio-enterpreneurial University," kata mantan Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) ini.

Di hadapan ratusan wisudawan Arif mengingatkan kontribusi dan peran IPB di masa depan akan lebih dituntut dalam pemberdayaan dan pengayaan masyarakat atau bangsa Indonesia, dengan tetap fokus pada pendidikan unggul berkualitas untuk semua, penelitian unggul dan terdepan, serta mampu menjadi solusi pemasalahan bangsa.

Menurutnya IPB harus mengedepankan peran-peran kekiniannya di antaranya menghasilkan lulusan unggul adaptif terhadap perubahan yang mampu mendukung proses tranformasi ekonomi yang lebih merata di era keterbukaan ekonomi.

Upaya tersebut dilakukan melalui tumbuhnya "technopreneur" dengan bisnis pemula (start-up) serta "socio-preneur" dalam pengembangan masyarakat melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan.

"IPB adalah ladang persemaian yang subur bagi calon-calon pemimpin bangsa yang beritegritas dan mampu menjadi kiblat perubahan di era disrupsi ini," kata Arif.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018