Bogor (Antaranews Megapolitan) - Rektor IPB Dr Arif Satria menyatakan dukungannya untuk mewujudkan Kota Bogor Ramah Keluarga dengan segala keahlian dan kepakaran yang dimilikinya siap untuk membantu pemerintah kota.

"IPB mendukung penuh gagasan wali kota mewujudkan Bogor kota ramah keluarga," kata Arif dalam workshop forum ketahanan keluarga di Balai Kota Bogor, Senin.

Arif memaparkan peran IPB dalam mendukung tewujudnya Kota Bogor ramah keluarga.

Beberapa langkah yang sudah dilakukan IPB terhadap pembangunan keluarga. Upaya tersebut dimulai sejak 1970-an IPB mendorong perbaikan gizi keluarga.

Salah satu program penguatan ketahanan keluarga melibatkan pemerintah daerah yakni diluncurkannya layanan mobil curhat di Kota Bogor.

"Ide ini muncul saat duduk di ruang sebelah bersama wali kota. Mobil curhat itu istilah dari wali kota. Bukan dari saya. Memberikan pelayanan bidang gizi dan keluarga," katanya.

Program lainnya yang telah diadakan oleh IPB yakni sekolah ibu dan keluarga (SIAGA) yakni pendidikan keluarga berbasis keluarga, berbasis sekolah dan berbasis komunitas.

"Salah satu pilar mencegah LGBT lewat pendidikan keluarga berbasis kelurga. Sekolah ibu dan keluarga ini, karena meningkatkan intensitas komunikasi ibu dan anak," katanya.

IPB juga memiliki Labschool pendidikan karakter sejak 2010. Menjadi percontohan penyelenggaraan PAUD dengan penerapan kurikulum pendidikan olistik berbasis karakter di Kota Bogor.

Labschool ini juga berfungsi sebagai pengembangan keilmuaan khususnya dalam ilmu keluarga, perkembangan anak dan pendidikan.

"Anak saya sekolah di sini. Dan terbukti penumbuhan karakternya, jadi saya tidak cuma ngomong keunggulannya, tapi teruji dan terbukti," kata Arif.

Program lainnya lanjut Arif yakni Ayo melek gizi (AMG connect) di Kota Bogor telah dimulai tahun 2015 dilaksanakan di kelurahan-kelurahan, dan lingkar kampus IPB Dramaga.

"Meningkatkan kapasitas para kader masyarakat, kader pendidikan, tokoh masyarakat dan tokoh agama terkait gizi, kesehatan, dan pendidikan," katanya.

Di tingkat mahasiswa, IPB juga memiliki program kuliah kerja nyata (KKN) tematik arsitektur lanskap.

Arif mengatakan pemikiran Wali Kota Bogor membangun sejumlah taman sudah jelas visinya untuk ramah terhadap keluarga.

Menurutnya taman-taman yang sudah dibangun tidak perlu dijadkan taman cerdas yang dilengkapi jaringan internet gratis karena akan menghilangkan fungsi pengawasan orangtua saat bermain bersama anak karena asik memposting gambar di media sosial.

"Saya juga usulkan labschool pendidikan karkater yang didirikan IPB bisa direplikasi ke PAUD lainnya," kata Arif.

Arif menambahkan program sinergi menuju ramah keluarga IPB akan menggandeng pihak lain seperti perguruan tinggi yang ada di Kota Bogor.

"Kami juga usulkan program mahasiswa sahabat keluarga," katanya.

Terkait program mahasiswa sahabat keluarga. Diusulkan tahun 2018 dibuat daftar topik-topik penelitian skripsi mahasiswa yang dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota Bogor.

"Topik penelitian disesuaikan dengan kebutuhan kebijakan apa yang dilakukan Pemkot," kata Arif.

Arif menambahkan salah satu indikator ketahanan keluarga adalah berkurangnya angka perceraian di Kota Bogor.

Ia berharap jangan sampai pembangunan ekonomi Kota Bogor meningkat tapi angka perceraian juga ikut meningkat.

"IPB siap menopang kebijakan Pemkot Bogor berbasis ilmu pengetahuan," kata Arif.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018