Bogor (Antara Megapolitan) - Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan seminar nasional hasil ekspedisi bertajuk “Jelajah Negeri” (18/11) di gedung Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga, Bogor.

Seminar bertema “Menyingkap Pesona Alam Negeri sebagai Bukti Nyata Pengabdian bagi Ibu Pertiwi” ini merupakan seminar hasil dua ekspedisi besar yang dilakukan Himakova di tahun 2017.

Dua ekspedisi tersebut merupakan program besar tahunan dari Himakova.

Ekspedisi ini dikenal dengan nama Surili dan Rafflesia.
Ekspedisi Surili atau Studi Konservasi Lingkungan 2017 telah dilaksanakan pada tanggal 18-31 Agustus bertempat di Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur.

Sedangkan ekspedisi Rafflesia atau Eksplorasi Fauna Flora dan Ekowisata Indonesia telah dilaksanakan terlebih dulu pada tanggal 17-27 Januari 2017 di Cagar Alam Leuweng Sancang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Dua ekspedisi ini mempunyai bentuk kegiatan yang sama yaitu eksplorasi keanekaragaman hayati, inventarisasi potensi ekowisata, dan kajian sosial budaya masyarakat lokal untuk menghasilkan sebuah rekomendasi yang berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan kawasan. Pembeda dari kedua ekspedisi tahunan ini adalah lokasi kegiatan.

Surilli diadakan untuk daerah di luar pulau Jawa, sedangkan Rafflesia diadakan untuk kawasan di pulau Jawa.

Acara seminar ini terdiri atas tiga rangkaian yaitu Studium General, penyampaian hasil Surili, dan penyampaian hasil Rafflesia.

Studium General disampaikan oleh Guru Besar Fahutan IPB, Prof. Dr. Hadi S. Alikodra yang juga merupakan senior advisor di WWF Indonesia.

Ketua pelaksana, Catharina Yudea Utami, mengatakan, Studium General tentang pentingnya konservasi ini menjadi pembeda dari acara seminar hasil ekspedisi pada tahun-tahun sebelumnya.

“Peserta seminar yang beragam dan tidak hanya berasal dari internal Fakultas Kehutanan menjadi alasan pentingnya diadakan Studium General agar semuanya paham tentang pentingnya konservasi,” ujarnya.

Dua rangkaian kegiatan selanjutnya yaitu penyampaian hasil ekspedisi Surili dan Rafflesia disampaikan oleh perwakilan mahasiswa yang mengikuti Surili dan Rafflesia, perwakilan dosen Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata, Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Kepala Taman Nasional Kutai, dan Perwakilan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat.

Dalam seminar ini disampaikan hasil pengamatan dan inventaris selama ekspedisi. Ditemukan banyaknya jenis mamalia, kupu-kupu, herpetofauna (reptil dan amfibi), flora dan potensi ekowisata dari masing-masing lokasi.

Beberapa spesies yang ditemukan di antaranya tergolong spesies yang hampir punah, di antaranya orangutan, owa klawat, dan beruang madu.

Acara ini dimeriahkan dengan expo pameran foto-foto hasil kegiatan ekspedisi Surili dan Rafflesia, menampilkan berbagai foto hewan, tumbuhan, dan nilai sosial budaya yang ditemukan di lokasi ekspedisi.

Peserta seminar berasal dari IPB, Universitas Lampung, Malaysia, Balikpapan dan Sumatra Selatan.

Pewarta: Oleh Jurnalis IPB

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017