Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat menyerukan diakhirinya penderitaan dramatis yang dialami rakyat Sudan menjelang bulan suci Ramadan yang akan dimulai dalam dua pekan.
"Warga sipil, termasuk pekerja kemanusiaan, harus dilindungi. Akses kemanusiaan yang cepat, aman, tanpa hambatan, dan berkelanjutan harus difasilitasi di semua area yang membutuhkan," kata Guterres dalam konferensi kemanusiaan tingkat tinggi mengenai Sudan di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, Jumat.
"Dukungan eksternal dan aliran senjata harus dihentikan. Aliran ini memungkinkan berlanjutnya kehancuran terhadap warga sipil dan pertumpahan darah yang luar biasa,” tambahnya.
Guterres mengatakan Ramadan sudah semakin dekat dan menambahkan: "Di waktu yang penuh berkah untuk perdamaian, kasih sayang, kedermawanan, dan solidaritas, saya mendesak Anda semua untuk menggunakan pengaruh besar Anda demi kebaikan."
Baca juga: Badan Pangan Dunia tuntut Sudan investigasi tiga stafnya yang tewas dalam pengeboman
Baca juga: Kolera di Sudan capai 15.000 kasus dengan korban meninggal capai lebih dari 500 orang
Ia mengungkapkan bahwa PBB, bersama mitra nasional dan internasional, akan meluncurkan Rencana Kebutuhan dan Respons Kemanusiaan Sudan 2025 serta Rencana Respons Pengungsi Sudan 2025.
"Secara keseluruhan, rencana ini membutuhkan 6 miliar dolar AS (Rp101,19 triliun) untuk mendukung hampir 21 juta orang di dalam Sudan dan hingga 5 juta lainnya—terutama para pengungsi—di negara-negara tetangga, sebuah krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di benua Afrika," ucap dia.
"Kita harus berbuat lebih banyak—dan melakukannya sekarang—untuk membantu rakyat Sudan keluar dari mimpi buruk ini,” tuturnya.
Sumber: AnadoluBaca juga: Pemberontak Sudan RSF serang RS Darfur, 70 tewas
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025