Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat nilai transaksi investasi di wilayah setempat hingga Desember 2017 mencapai Rp7,8 triliun.

"Proyeksi potensi investasi dalam kurun waktu 2017 hingga 2018 mencapai Rp10 triliun, hingga saat ini nilai investasi yang sudah tertanam di Kota Bekasi mencapai Rp7,8 triliun," kata Sekretaris DPMPTSP Kota Bekasi Lintong Dianto Putra di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, pengusaha yang menanamkan modalnya di Kota Bekasi berasal dari industri besar, industri menengah dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Investasi yang masuk, kata Lintong, tidak hanya dari pengusaha yang berdomisili di Indonesia, namun juga luar negeri.

"Perbandingan investasi yang masuk 60:40 antara pengusaha nasional maupun luar negeri," katanya.

Hal itu dikatakan Lintong usai membuka acara Bekasi City Summit 2017 bertempat di Hotel Santika Harapan Indah, Medansatria, Kota Bekasi, Rabu.

Kegiatan yang dihadiri oleh 300 investor dalam dan luar negeri tersebut bertujuan untuk mempromosikan peluang investasi serta menciptakan citra positif Kota Bekasi.

"Kita ingin meningkatkan kerja sama dengan investor untuk menanam modal di Kota Bekasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan situasi ekonomi yang kondusif," katanya.

Pada kesempatan yang sama Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menambahkan, pertumbuhan investasi di wilayahnya berkorelasi positif pada pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bekasi yang saat ini menduduki peringkat kedua tertinggi di Provinsi Jawa Barat.

"Penduduk Kota Bekasi saat ini sudah mencapai 2,6 juta jiwa dengan luas wilayah 210.000 kilometer per segi. Saat ini terjadi kepadatan luar biasa di Kota Bekasi, tapi kita meraih kedua terbaik di Jabar IPM di atas angka 79 serta laju perekonomian dan inflasi yang luar biasa," katanya.

Rahmat menambahkan, para pengusaha tidak pernah mengkhawatirkan nilai investasi yang ditanam di Kota Bekasi, sebab sudah ada kepastian jaminan hukum.

"Bukan saja kenyamanan berinvestasi, termasuk sarana transportasi kita bangun untuk memperlancar barang berikut pembangunan sarana dan prasarana umumnya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017