Bekasi, 22/11 (Antara) - PT Nusa Wijaya Abadi selau operator Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pembuangan Akhir sampah Sumurbatu, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengklaim mampu menghasilkan 18.000 kwh listrik per hari.

"Masa uji coba yang dilakukan sejak Agustus 2017 sudah sanggup?menghasilkan tenaga listrik sekitar 18.000 kwh perhari dari bahan baku 120 ton sampah masyarakat Kota Bekasi," kata Chief Executive Officer NW Industries Group, Teddy Sujarwanto di Bekasi, Rabu.

"PLTSa yang digagas Pemerintah Kota Bekasi lewat pihak ketiga ini sedianya akan beroperasi sembilan bulan pasca launching pada Juni 2015.

Namun akibat terkendala sejumlah permasalahan teknis, kata dia, pembangkit ini baru bisa dioperasikan pada 2016.

"Ada beberapa kendala yang kita temukan, salah satunya cuaca hujan, pembersihan lahan dan beberapa material mesin yang harus melewati proses impor," ujarnya.

Listrik tersebut diproduksi oleh empat pembangkit di setiap zona TPA yang mampu menghasilkan listrik sebesar 34 mega watt.

"Daya sebesar 34 mega watt itu hasil dari pembakaran sampah hingga 2.200 ton per hari," jelasnya.

Meski telah dioperasikan, namun listrik yang diproduksi belum bisa disalurkan ke masyarakat, sebab Pemerintah Kota Bekasi belum menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menjual listrik.

Di sisi lain, kata dia, Kota Bekasi masih menunggu keputusan dari Peraturan Presiden (Perpres) sebagai payung hukum untuk menjual listriknya.

Untuk se?mentara listrik yang dihasilkan masih dipergunakan untuk keperluan operasional kantor operator sambil menunggu keputusan pemerintah pusat.

"Regulasinya masih kita tunggu, namun kami pastikan Kota Bekasi sudah siap dengan PLTSa yang sudah berhasil kita uji coba," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017