Bupati Karawang, Jawa Barat, Aep Syaepuloh mengapresiasi rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang akan melakukan revitalisasi tambak kurang produktif di pesisir utara wilayahnya.

"Kami menyambut baik, sangat mendukung, dan berterima kasih atas program revitalisasi tambak di utara Karawang," katanya di Karawang, Kamis.

Ia meyakini program yang digulirkan KKP akan membawa dampak positif dan manfaat bagi masyarakat setempat.

Seiring dengan hal tersebut, kata dia, Pemkab Karawang akan fokus terhadap perbaikan sarana infrastruktur, sehingga saat program tersebut dikerjakan, seluruhnya telah siap dan baik.

Kepala Bidang Budidaya Pemkab Karawang Nur Ridwan Solihin menambahkan rencana revitalisasi tambak itu merupakan salah satu program 100 hari kerja Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: KKP ungkap modeling Kawasan Tambak BINS Karawang jadi penyuplai protein ikan

Tujuannya ialah memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan ekspor ikan nila.

Menurut dia, Pemkab Karawang akan mendukung penuh program tersebut, dengan merekomendasikan sejumlah lokasi tambak yang berpotensi dan menyiapkan kebutuhan tenaga kerja.

Lokasi tambak idle seluas 7.000 hektare yang akan digunakan oleh KKP merupakan lahan milik Kementerian Kehutanan yang selama ini telah dikelola oleh masyarakat untuk kegiatan budi daya perikanan.

Saat ini, KKP dengan Kemenhut masih berkoordinasi untuk menentukan bentuk kesepakatan yang akan dibangun dalam program tersebut.

"Kami sudah merekomendasikan beberapa tambak yang memiliki potensi. Kami menyambut baik program ini, karena akan banyak masyarakat setempat yang bisa bekerja di sana," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat melakukan kunjungan kerja ke Karawang menyampaikan keyakinannya kalau program revitalisasi tambak kurang produktif yang menyasar 78 ribu hektare di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa, bisa memberikan dampak besar terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: KKP sebut pembangunan proyek percontohan budidaya nila salin di Karawang telah selesai
Baca juga: KKP tingkatkan daya dukung ekspor ikan nila hasil budidaya di Karawang

Ia mengatakan revitalisasi tambak kurang produktif akan dilaksanakan secara bertahap mulai 2025 hingga 2029 di empat provinsi dan 26 kabupaten/kota, mulai dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur.

Pengembangan tahap pertama akan menyasar 20 ribu hektare tambak yang berada di lahan milik pemerintah di wilayah Bekasi, Karawang, Subang hingga Indramayu.

Sementara, untuk tambak yang direvitalisasi di Karawang mencapai 2.548 hektare, namun pemerintah daerah diminta untuk mengembangkan luas lahan hingga 10 ribu hektare yang akan menyerap tenaga kerja hingga 20 ribu orang.

Lebih lanjut, Trenggono mengatakan rencananya untuk tambak di Karawang akan digunakan untuk pengembangan komoditas nila salin dan ikan bandeng, serta dibagi menjadi dua klaster yang terdiri atas area budi daya, pendukung, dan penghijauan.

Ia pun memastikan program revitalisasi tambak akan mengedepankan kelestarian ekologi dengan menekankan sistem budidaya berkelanjutan.

Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025