Bogor (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Riki Ramdhani bersama Azizah dan Zakiyatur Rizkiyah berhasil menjadi juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) MARSS #4 (MIPA Road To Scientific Paper And Seminar) di Yogyakarta (4-5/05).
MARSS merupakan lomba karya tulis yang diadakan oleh kelompok studi ilmian Saintis (KSI Mist) bekerja sama dengan Masyarakat Ilmu dan Teknologi Indonesia Klaster Mahasiswa (MITI-KM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tema yang diangkat yaitu ''Peran Generasi Muda dalam Optimalisasi Energi dan Sumber Daya Alam Melalui Sains, Teknologi, dan Pendidikan Sustainable Development Goals (SDGs)''
Total tim yang diambil sebanyak 10 tim. Peserta berasal dari IPB, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Negeri Yogjakarta (UNY), Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Brawijaya (UB).
Karya Tulis Karya Ilmiah Riki dan tim berjudul ''Rehabilitasi Wilayah Pesisir Terdegradasi'' dengan Menggunakan Sistem Agroforestri Terpadu (Agrosilvo Fisheris) sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Ekonomis dan Ekologis yang Berkelanjutan.
Riki mengungkapkan, latar belakangnya adalah banyaknya kerusakan lahan di hutan pantai, mangrove, sampai terumbu karang. Kurang lebih 87% hutan mangrove di Indonesia rusak parah dengan kecepatan kerusakan 134.000 ha/tahun. Kerusakan itu disebabkan banyaknya wilayah pesisir dimanfaat sebagai tambak ikan akan tetapi tambak ikan lama kelamaan terbengkalai. Jadi diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan sistem agroforesrti.
''Sistem agroforestri di lahan bekas tambak merupakan suatu sistem memanfaatkan lahan bekas tambak dengan menanami tanaman kehutanan dan pertanian dan dikombinasikan dengan perikanan. Sehingga nilai ekologi dan ekonomi masyarakat pesisir dapat terpenuhi.'' lengkapnya.
Riki dan timnya tidak pernah menyangka akan menjadi juara 1 karena melihat tim dari universitas lain yang tak kalah bagus saat presentasi. Ia berharap gagasan ini dapat diterapkan di wilayah pesisir yang sudah rusak. (RJ/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
MARSS merupakan lomba karya tulis yang diadakan oleh kelompok studi ilmian Saintis (KSI Mist) bekerja sama dengan Masyarakat Ilmu dan Teknologi Indonesia Klaster Mahasiswa (MITI-KM) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tema yang diangkat yaitu ''Peran Generasi Muda dalam Optimalisasi Energi dan Sumber Daya Alam Melalui Sains, Teknologi, dan Pendidikan Sustainable Development Goals (SDGs)''
Total tim yang diambil sebanyak 10 tim. Peserta berasal dari IPB, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Negeri Yogjakarta (UNY), Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Brawijaya (UB).
Karya Tulis Karya Ilmiah Riki dan tim berjudul ''Rehabilitasi Wilayah Pesisir Terdegradasi'' dengan Menggunakan Sistem Agroforestri Terpadu (Agrosilvo Fisheris) sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Ekonomis dan Ekologis yang Berkelanjutan.
Riki mengungkapkan, latar belakangnya adalah banyaknya kerusakan lahan di hutan pantai, mangrove, sampai terumbu karang. Kurang lebih 87% hutan mangrove di Indonesia rusak parah dengan kecepatan kerusakan 134.000 ha/tahun. Kerusakan itu disebabkan banyaknya wilayah pesisir dimanfaat sebagai tambak ikan akan tetapi tambak ikan lama kelamaan terbengkalai. Jadi diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan sistem agroforesrti.
''Sistem agroforestri di lahan bekas tambak merupakan suatu sistem memanfaatkan lahan bekas tambak dengan menanami tanaman kehutanan dan pertanian dan dikombinasikan dengan perikanan. Sehingga nilai ekologi dan ekonomi masyarakat pesisir dapat terpenuhi.'' lengkapnya.
Riki dan timnya tidak pernah menyangka akan menjadi juara 1 karena melihat tim dari universitas lain yang tak kalah bagus saat presentasi. Ia berharap gagasan ini dapat diterapkan di wilayah pesisir yang sudah rusak. (RJ/ris)
Editor : M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017