Karawang, 14/11 (ANTARA) - Angka kematian bayi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih cukup tinggi atau mencapai 158 kasus sepanjang Januari sampai Oktober 2012.
Sekretaris Dinas Kesehatan Karawang, Nurdin Hidayat, mengatakan, penyebab kematian bayi yang paling dominan ialah karena bayi mengalami sesak nafas, berat badan rendah, terlahir dalam keadaan kurang gizi, dan akibat hipotermia.
"Dari data yang ada, selama Januari-Oktober 2012 ini angka kematian bayi tercatat sebanyak 158, dan sepanjang tahun 2011, angka kematian bayi di Karawang mencapai 192 kasus," katanya, di Karawang, Selasa.
Ia mengaku pihaknya terus melakukan upaya penekanan angka kematian bayi atau balita tersebut, untuk membantu pemerintah pusat dalam menggolkan target tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) pada 2015.
Menurut dia, data mengenai angka kematian bayi tersebut merupakan data yang update. Karena setiap bulan bidan-bidan yang tersebar di seluruh desa sekitar Karawang melaporkan secara rutin kasus kematian bayi di daerahnya masing-masing.
"Setiap ada laporan kasus kematian bayi, kita dari Dinas Kesehatan Karawang langsung melakukan survey. Jadi, tidak mungkin bidan desa melaporkan kasus kematian bayi secara fiktif," kata dia.
Dalam melakukan upaya menekan angka kematian bayi di daerahnya, pihaknya melakukan peningkatan kesehatan sejak dini, dengan mendampingi para ibu hamil, baik sebelum melahirkan maupun pascamelahirkan.
Sementara itu, angka kematian ibu di Karawang juga cukup tinggi hingga mencapai 47 kasus selama Januari sampai Oktober 2012. Sedangkan pada 2011 angka kematian ibu di Karawang mencapai 51 kasus.
Ali Khumaini
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
Sekretaris Dinas Kesehatan Karawang, Nurdin Hidayat, mengatakan, penyebab kematian bayi yang paling dominan ialah karena bayi mengalami sesak nafas, berat badan rendah, terlahir dalam keadaan kurang gizi, dan akibat hipotermia.
"Dari data yang ada, selama Januari-Oktober 2012 ini angka kematian bayi tercatat sebanyak 158, dan sepanjang tahun 2011, angka kematian bayi di Karawang mencapai 192 kasus," katanya, di Karawang, Selasa.
Ia mengaku pihaknya terus melakukan upaya penekanan angka kematian bayi atau balita tersebut, untuk membantu pemerintah pusat dalam menggolkan target tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) pada 2015.
Menurut dia, data mengenai angka kematian bayi tersebut merupakan data yang update. Karena setiap bulan bidan-bidan yang tersebar di seluruh desa sekitar Karawang melaporkan secara rutin kasus kematian bayi di daerahnya masing-masing.
"Setiap ada laporan kasus kematian bayi, kita dari Dinas Kesehatan Karawang langsung melakukan survey. Jadi, tidak mungkin bidan desa melaporkan kasus kematian bayi secara fiktif," kata dia.
Dalam melakukan upaya menekan angka kematian bayi di daerahnya, pihaknya melakukan peningkatan kesehatan sejak dini, dengan mendampingi para ibu hamil, baik sebelum melahirkan maupun pascamelahirkan.
Sementara itu, angka kematian ibu di Karawang juga cukup tinggi hingga mencapai 47 kasus selama Januari sampai Oktober 2012. Sedangkan pada 2011 angka kematian ibu di Karawang mencapai 51 kasus.
Ali Khumaini
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012