Bogor (Antara Megapolitan) - Ubi jalar merupakan komoditas pertanian yang salah satu pemanfaatannyaa adalah sebagai bahan baku dalam industri pembuatan pati maupun tepung.

Tjahja Muhandri, Subarna, dan Sutrisno Koswara, Staf Pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan , FATETA IPB yang juga sebagai Peneliti Seafast Center - IPB, Budi Nurtama dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan beserta Dimas Imam Ariefianto dan Dewi Fatmala melakukan penelitian terkait pendirian dan pengembangan produk industri pati dan tepung ubi jalar di Bogor.

Tujuan penelitian ini adalah karakterisasi pati ubi jalar dari varietas Sukuh, Cangkuang, AC dan Sawentar, perancangan pabrik tepung ubi jalar, analisis mutu pati ubi jalar berdasarkan SNI, pembuatan produk turunan tepung asia ubi jalar (krupuk, saus dan cookies) serta produk turunan pati ubi jalar (sohun).

Para peneliti ini telah melakukan karakterisasi terhadap empat varietas ubi jalar dan diketahui bahwa yang paling sesuai untuk dikembangkan adalah varietas AC. Tim ini menemukan bahwa pati ubi jalar varietas AC telah sesuai dengan SNI Tapioka.

Selain mengkarakterisasi dan memilih varietas ubi, para peneliti ini juga telah membangun pabrik pembuatan tepung ubi jalar. Pabrik tersebut telah selesai dirancang dengan kapasitas 300 kg/hari.
 
Produk turunannya yang diproduksi ialah krupuk dengan substitusi tepung asia ubi jalar 10% dan saus dengan pengental tepung asia ubi jalar 20% (masih dapat diterima oleh panelis dengan tingkat nilai suka).

Untuk produk turunan yang diproduksi ialah sohun, kombinasi optimum untuk sohun ubi jalar yaitu jumlah pati 65.2%, jumlah air 34.8%, suhu ekstruder 85 °C, dan kecepatan ulir ekstruder 115 rpm. (IR/Zul)

Pewarta: Humas IPB/Tjahja Muhandri dan Tim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017