Bogor (Antara Megapolitan) - Peneliti dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB), Dr. Niken Ambarsari, Dr. Yusli Wardiatno, Dr. Majariana Krisanti dan Dr. Achmad Fahrudin melakukan penelitian tentang pengelolaan sumberdaya udang mantis di Teluk Palabuhanratu.

Penelitian ini dilaksanakan pada Juli 2014, sedangkan contoh udang mantis yang dianalisis diambil sejak Agustus 2011 hingga Oktober 2012. Lokasi penelitian berada di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat.

Dr.Yusli menuturkan, Teluk Palabuhanratu merupakan salah satu basis perikanan tangkap di Laut Selatan Jawa dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Samudera Hindia. Salah satu komoditas perikanan yang terdapat di Teluk Palabuhanratu adalah udang mantis (Oratosquillina gravieri).

Dr. Yusli mengatakan, udang mantis merupakan salah satu hasil tangkapan sampingan nelayan udang di Palabuhanratu. Hasil tangkapan utama nelayan udang tersebut adalah udang dogol.

Permintaan udang dogol di Palabuhanratu terus meningkat. Peningkatan ini menyebabkan intensitas penangkapan udang mantis yang merupakan hasil tangkapan sampingan juga meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya tangkap lebih pada udang mantis.

Ia menjelaskan hasil penelitian menunjukkan, panjang udang mantis yang tertangkap secara keseluruhan berukuran kecil dan ukurannya jauh di bawah ukuran konsumsi. Rasio kelamin antara udang mantis jantan dan betina di perairan Teluk Palabuhanratu berada dalam kondisi yang tidak seimbang (1:1,57).

Penangkapan udang mantis pada penelitian ini diduga terjadi sepanjang tahun. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap udang mantis adalah trammel net atau jaring udang.

Daerah penangkapan udang mantis berada di perairan Teluk Palabuhanratu dan sekitarnya, Ujung Genteng, Cibareno serta Bayah.

''Udang mantis di Palabuhanratu merupakan hasil tangkapan sampingan nelayan yang selalu ada sepanjang musim. Udang mantis di perairan Teluk Palabuhanratu diindikasi telah mengalami tangkap lebih atau over exploitation,'' ujarnya

Ia juga menambahkan, pendidikan formal nelayan penangkap udang mantis secara umum masih cukup rendah.

''Pengelolaan udang mantis di Teluk Palabuhanratu dapat dilakukan dengan mencari alternatif teknologi penangkapan udang dan melakukan pengawasan (monitoring) hasil tangkapan sampingan udang mantis,'' tuturnya.(AT/ris)

Pewarta: Humas IPB/Dr. Yusli Wardiatno dan Tim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017