Purwokerto (Antara Megapolitan-Bogor) - Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Kabupaten Banyumas akan menghasilkan sapi jenis Belgian Blue (BB), sapi pedaging kelas dunia, melalui teknologi embrio transfer kepada betina jenis Friesh Holstein (FH)
"Baturraden mendapat target melahirkan 50 ekor anakan BB, sehingga kami sedang menyeleksi sapi betina yang akan menerima embrio BB," kata Kepala BBTU-HPT Baturraden Ir Sugiono di Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Ia menjelaskan, tingkat kebuntingan sekitar 30 persen sehingga disiapkan 130 sapi betina sebagai penerima embrio.
"Paling lambat akhir tahun ini realisasi impor embrio BB dari Belgia oleh Balai Embrio Transfer Cipelang," katanya didampingi Kepala Bagian Umum BBTU-HPT Baturraden Bagong Kusminandar.
Bagong menjelaskan, sapi betina yang disiapkan harus mempunyai bobot minimal 500 kilogram dan tingkat reproduksi yang bagus.
Hasil ujicoba embrio transfer di Balai Embrio Transfer Cipelang menunjukkan sapi BB yang dilahirkan akan mempunyai bobot lahir mencapai 62,5 kilogram atau lebih tinggi dibanding sapi pedaging Simental yang sekitar 37,5 kilogram dan Limousin yang sekiyar 30 kilogram.
Menurut Bagong, ternak jantan yang dilahirkan akan menjadi calon pejantan bagi balai inseminasi buatan selanjutnya diproduksi semen beku BB.
Sementara yang betina akan disiapkan untuk menjadi penerima embrio berikutnya.
Bobot dewasa sapi BB itu mencapai 1,1 ton sehingga menjadi sumber daging yang baik.
BBTU-HPT Baturraden juga akan mendapat tambahan bibit sapi pedaging jenis brahmancross (BX) betina sebanyak 400 ekor.
Sapi BX ini termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan mutu hijauan yang rendah, mudah stress dengan lingkungan baru dan bisa melompati pagar.
"Kami siapkan kandang khusus di Farm Manggala. Saat ini masih dalam pengerjaan," tambah Bagong.
Sapi BX ini akan diinseminasi buatan dan anakannya akan didistribusikan kepada peternak.
Penambahan ternak sapi itu membuat beban kebutuhan hijauan pakan meningkat sehingga direncanakan melakukan perubahan pakan secara bertahap dari hijauan segar ke silase tanaman jagung.
Ia mengungkapkan, tahun ini akan dibangun penyimpanan silase dengan kapasitas 1.800 ton yang cukup untuk pakan silase sekitar 2.500 ekor sapi untuk sekitar satu bulan. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Baturraden mendapat target melahirkan 50 ekor anakan BB, sehingga kami sedang menyeleksi sapi betina yang akan menerima embrio BB," kata Kepala BBTU-HPT Baturraden Ir Sugiono di Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jumat.
Ia menjelaskan, tingkat kebuntingan sekitar 30 persen sehingga disiapkan 130 sapi betina sebagai penerima embrio.
"Paling lambat akhir tahun ini realisasi impor embrio BB dari Belgia oleh Balai Embrio Transfer Cipelang," katanya didampingi Kepala Bagian Umum BBTU-HPT Baturraden Bagong Kusminandar.
Bagong menjelaskan, sapi betina yang disiapkan harus mempunyai bobot minimal 500 kilogram dan tingkat reproduksi yang bagus.
Hasil ujicoba embrio transfer di Balai Embrio Transfer Cipelang menunjukkan sapi BB yang dilahirkan akan mempunyai bobot lahir mencapai 62,5 kilogram atau lebih tinggi dibanding sapi pedaging Simental yang sekitar 37,5 kilogram dan Limousin yang sekiyar 30 kilogram.
Menurut Bagong, ternak jantan yang dilahirkan akan menjadi calon pejantan bagi balai inseminasi buatan selanjutnya diproduksi semen beku BB.
Sementara yang betina akan disiapkan untuk menjadi penerima embrio berikutnya.
Bobot dewasa sapi BB itu mencapai 1,1 ton sehingga menjadi sumber daging yang baik.
BBTU-HPT Baturraden juga akan mendapat tambahan bibit sapi pedaging jenis brahmancross (BX) betina sebanyak 400 ekor.
Sapi BX ini termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan mutu hijauan yang rendah, mudah stress dengan lingkungan baru dan bisa melompati pagar.
"Kami siapkan kandang khusus di Farm Manggala. Saat ini masih dalam pengerjaan," tambah Bagong.
Sapi BX ini akan diinseminasi buatan dan anakannya akan didistribusikan kepada peternak.
Penambahan ternak sapi itu membuat beban kebutuhan hijauan pakan meningkat sehingga direncanakan melakukan perubahan pakan secara bertahap dari hijauan segar ke silase tanaman jagung.
Ia mengungkapkan, tahun ini akan dibangun penyimpanan silase dengan kapasitas 1.800 ton yang cukup untuk pakan silase sekitar 2.500 ekor sapi untuk sekitar satu bulan. (ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017