Bogor (Antara Megapolitan) - Rumah Doa Anak Yatim berdiri di atas lahan seluas lebih dari dua hektare, menyatu dengan hanggar dan kadang seluruh ternak. Ternak yang ada di hanggar tersebut bukan sembarang ternak.

Rumah Doa Anak Yatim yang terletak di Desa Cibuntu, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat memiliki aset ratusan ekor tenak mulai dari burung, ayam, bebek, angsa, kambing, sapi pedaging, sapi perah, kerbau, kuda, ikan dan kucing.

Pemilik sekaligus pengelola Rumah Doa Anak Yatim H Dwi Susanto saat ditemui di Ciampea, Sabtu, menyebutkan semua ternak yang ada di hanggar Rumah Doa Anak Yatim adalah aset anak-anak yatim yang ada di rumah tersebut.

"Kebanyakan yayasan anak yatim tidak punya aset. Tapi di Rumah Doa Anak Yatim ini kita punya aset, ternak-ternak ini," katanya.

Seperti sapi pedaging dipelihara ukurannya besar-besar lebih dari ukuran sapi kurban Presiden Jokowi. Sapi tersebut ada yang berasal dari sapi India, dengan pungguk seperti Unta, dan kebanyakan sapi Limousin.

Selain sapi pedaging, terdapat juga puluhan sapi perah, yang menghasilkan susu 150 liter per hari. Terdapat satu ekor sapi pejantan yang ukuran badannya lebih besar dari sapi Limousin.

Hanggar Rumah Doa Anak Yatim juga memelihara puluhan ekor kuda, mulai dari kuda poni ukuran kecil sampai dengan kuda-kuda impor berukuran besar seperti yang dimiliki Prabowo Subiakto.

Ada juga belasan kerbau albino yang suka berendam dalam kolam yang dibuat khusus untuk mereka berendam setiap saat. Terdapat sekitar empat kolam ikan yang setiap bulan dipanen.

"Kalau ikan-ikan disini bukan untuk dijual, tapi dimasak dan dibagikan ke anak-anak yatim," kata Dwi.

Begitu juga dengan sapi-sapi yang ada bukan untuk dijual kepejanggalan, tapi setiap beberapa minggu sekali dipotong dan dimasak untuk dimakan oleh anak-anak yatim yang datang mengaji di Rumah Doa Anak Yatim.

Dwi menyebutkan ada sekitar 2.000 anak yatim yang dinaungi oleh Rumah Doa Anak Yatim. Setiap hari sekitar 350 anak datang mengaji dan berdoa. Mereka yang mengaji tiga jam akan diberi uang Rp10 ribu, jika lanjut tiga berikutnya dapat Rp 20 ribu, jika sampai ikut Tahajud akan dapat Rp50 ribu.

Selain mengaji, anak-anak yatim juga bisa bermain, ada tempat bermain khusus dibuat untuk anak-anak seperti perosotan, ayunan, dan baling-baling. Anak-anak yatim tersebut juga bisa berlatih kuda yang ada di hanggar.

"Tergantung kalau ada pelatihnya, mereka dilatih berkuda. Kita punya tempat latihannya, bisa dari kuda poni ukuran kecil untuk anak-anak, bisa juga kuda dewasa," katanya.

Dwi selalu mengatakan aset yang dimiliki Rumah Doa Anak Yatim tersebut adalah milik Allah, semua dipelihara dan dikembalikan kepada Allah melalui anak yatim yang bisa belajar mengaji, makan dan minum susu gratis setiap hari.

"Selama ini orang dalam urusan di dunia menjadikan orang lain sebagai pemilik saham. Di Rumah Doa Anak Yatim, pemilik sahamnya Allah," kata Dwi.

Dwi meyakini bahwa segala sesuatu jika dibelanjakan di jalan Allah, maka akan kembali dengan nominal yang tidak disangka-sangka. Peternakan dan Rumah Doa Anak Yatim mempekerjakan lebih dari 70 orang pekerja baik yang mengurus ternak, kandang, memasak hingga pembersih kamar mandi.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017