Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengimbau semua pihak waspada dan saling mengingatkan dalam menghadapi bencana alam yang kerap terjadi belakangan ini.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Jumat, Mensos menyampaikan pernyataan tersebut usai memberikan bantuan dan santunan bagi korban terdampak banjir bandang dan longsor di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
"Mari kita waspada, pemerintah bekerja, tapi kita minta masyarakat waspada, masyarakat mengerti apa yang harus dilakukan ketika ada bencana," kata Mensos.
Menurut dia, bencana gempa hingga tanah longsor bisa dideteksi lebih awal saat mengenali lingkungan dengan baik.
Baca juga: Mensos Gus Ipul serahkan dana bantuan untuk korban banjir dan longsor Sukabumi
Baca juga: Mensos Saifullah Yusuf berhasil damaikan Densu dan Farhat Abbas soal kisruh donasi
Sebagai contoh, ia menerangkan longsor yang akan terjadi biasanya ditandai dengan longsor kecil hingga hewan yang keluar dari wilayah secara bertahap.
"Kita perlu kewaspadaan terutama masyarakat yang tinggal di tebing-tebing, lereng, supaya mengenali daerahnya dengan baik untuk mengungsi sementara ke tempat yang bisa dijangkau," ujar imbuhnya.
Ia juga menyarankan warga yang sedang dalam perjalanan dan menghadapi hujan hingga angin kencang agar beristirahat di tempat yang aman. Perjalanan sebaiknya tidak diteruskan hingga hujan reda.
Baca juga: Mensos akan beri surat pada para pendamping kawal bansos tak digunakan judi "online"
Mensos mengatakan pemerintah memiliki lumbung-lumbung sosial pada 700 titik di seluruh Indonesia yang ditempatkan di daerah rawan bencana. Lumbung tersebut berisi tenda pengungsian, kasur, pakaian, dan permakanan.
"Kalau itu belum cukup biasanya akan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah kabupaten atau daerah," katanya.
Ia memastikan bantuan akan disalurkan saat ada kondisi kedaruratan yang ditetapkan pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024