Satu keluarga yang berjumlah tiga orang di Kampung Sawahbera, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat selamat dari terjangan tanah longsor yang menimbun dan merusak rumah penyintas bencana tersebut pada Selasa.
"Kejadiannya begitu cepat yang diawali dengan adanya air bercampur lumpur yang mengalir dari belakang rumah sekitar pukul 11.00 WIB," kata pemilik rumah Aim (60) kepada awak media di Sukabumi, Selasa.
Menurut Aim, saat memeriksa kondisi belakang rumahnya yang berada di Desa Loji, Kecamatan Simpenan dirinya tiba-tiba mendengar suara gemuruh yang datang dari tebing di belakang rumah dan tanpa pikir panjang ia masuk ke rumah untuk menyelamatkan istri dan anaknya.
Baca juga: Petugas normalisasi jalan penghubung antardesa di Sukabumi yang tertimbun longsor
Baca juga: Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten sudah bisa kembali dilalui kendaraan pascalongsor
Tidak berselang lama, tanah longsor menerjang dan merusak rumahnya, beruntung ia dan istri serta anaknya sudah berada di luar rumah dan hanya bisa melihat rumahnya porak poranda. Selain itu, tidak ada barang berharga yang bisa diselamatkan seperti televisi, pakaian, peralatan rumah tangga, surat berharga, KTP dan KK semuanya tertimbun longsor.
"Saya lebih memprioritaskan keselamatan keluarga dan tidak berpikir apa-apa lagi, barang-barang tidak perlu diselamatkan tetapi yang penting nyawa bisa selamat," tambahnya.
Saat ini, Aim dan keluarga mengungsi ke rumah tetangganya dan bersama warga bergotong royong untuk membersihkan puing-puing rumah dan menyelamatkan barang yang masih bisa diselamatkan atau digunakan.
Baca juga: Bencana tanah longsor di Kampung Cisarandi Sukabumi gerus halaman rumah warga
Sementara itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Dandi Sulaeman mengatakan longsor yang terjadi dipicu hujan deras yang turun dalam dua hari terakhir. Longsor tebing setinggi empat meter yang menimpa rumah Aim mengakibatkan dinding dapur hingga ruang keluarga ambruk.
Akibat kejadian ini rumah yang dihuni tiga jiwa dengan luas 9x9 persegi ini sudah tidak bisa lagi dihuni. Sementara, untuk penghuninya sudah mengungsi ke rumah tetangganya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi dan Pemerintah Kecamatan Simpenan untuk segera menyalurkan bantuan darurat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kejadiannya begitu cepat yang diawali dengan adanya air bercampur lumpur yang mengalir dari belakang rumah sekitar pukul 11.00 WIB," kata pemilik rumah Aim (60) kepada awak media di Sukabumi, Selasa.
Menurut Aim, saat memeriksa kondisi belakang rumahnya yang berada di Desa Loji, Kecamatan Simpenan dirinya tiba-tiba mendengar suara gemuruh yang datang dari tebing di belakang rumah dan tanpa pikir panjang ia masuk ke rumah untuk menyelamatkan istri dan anaknya.
Baca juga: Petugas normalisasi jalan penghubung antardesa di Sukabumi yang tertimbun longsor
Baca juga: Jalan Raya Sukabumi-Sagaranten sudah bisa kembali dilalui kendaraan pascalongsor
Tidak berselang lama, tanah longsor menerjang dan merusak rumahnya, beruntung ia dan istri serta anaknya sudah berada di luar rumah dan hanya bisa melihat rumahnya porak poranda. Selain itu, tidak ada barang berharga yang bisa diselamatkan seperti televisi, pakaian, peralatan rumah tangga, surat berharga, KTP dan KK semuanya tertimbun longsor.
"Saya lebih memprioritaskan keselamatan keluarga dan tidak berpikir apa-apa lagi, barang-barang tidak perlu diselamatkan tetapi yang penting nyawa bisa selamat," tambahnya.
Saat ini, Aim dan keluarga mengungsi ke rumah tetangganya dan bersama warga bergotong royong untuk membersihkan puing-puing rumah dan menyelamatkan barang yang masih bisa diselamatkan atau digunakan.
Baca juga: Bencana tanah longsor di Kampung Cisarandi Sukabumi gerus halaman rumah warga
Sementara itu, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Dandi Sulaeman mengatakan longsor yang terjadi dipicu hujan deras yang turun dalam dua hari terakhir. Longsor tebing setinggi empat meter yang menimpa rumah Aim mengakibatkan dinding dapur hingga ruang keluarga ambruk.
Akibat kejadian ini rumah yang dihuni tiga jiwa dengan luas 9x9 persegi ini sudah tidak bisa lagi dihuni. Sementara, untuk penghuninya sudah mengungsi ke rumah tetangganya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi dan Pemerintah Kecamatan Simpenan untuk segera menyalurkan bantuan darurat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024