Jakarta (Antara Megapolitan-Bogor) - Para pengelola homestay di Desa Wisata Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, dilatih dalam kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas usaha agar semakin berdaya saing di era kompetisi.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam  keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas usaha untuk masyarakat khususnya pengelola homestay.
    
"Pengembangan homestay bukan sekadar sarana prasarana dalam rangka menunjang aksesibilitas dan amenitas desa wisata Kemiren, tapi SDM juga harus mendapat prioritas dengan melibatkan perangkat dan masyarakat desa dalam RPJMDes." kata Menpar Arief Yahya.

Arief Yahya mengatakan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah menetapkan Desa Kemiren di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) sebagai salah satu dari 10 desa wisata prioritas.
    
Ia menjelaskan, aksesibilitas dan amenitas ke desa wisata menjadi penting dalam memperkuat unsur 3A (Atraksi, Aksesbilitas, dan Amenitas), dengan fasilitas yang baik akan mampu menjadi daya saing bagi Desa Kemiren dalam menarik minat kunjungan wisatawan lebih banyak lagi.
     
Kegiatan peningkatan kapasitas usaha masyarakat destinasi pariwisata bidang pengelolaan homestay di Desa Kemiren berlangsung selama dua hari (Sabtu dan Minggu, 9-10/9) menyertakan 55 orang pemilik homestay.
    
Sejumlah narasumber antara lain Staf Khusus Menpar Bidang IT Samsriyono, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Perkotaan dan Wisata Perdesaan Vitria Ariani, serta dihadiri  Asdep Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat (TKDPM) Kemenpar Oneng Setya Harini, perwakilan Disbudpar Kab Banyuwangi, dan Kepala Desa Kemiren Lilik Yuliati.
     
Asisten Deputi TKDPM Kemenpar Oneng Setya Harini menjelaskan bahwa Kemenpar mendukung pengembangan homestay desa wisata Kemiren dengan alasan Banyuwangi sebagai salah satu "top destination branding" dan memiliki banyak event pariwisata.
    
"Komitmen Pemda dan masyarakatnya tinggi untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi," katanya.
     
Terlebih dengan bertambahnya penerbangan langsung dari Jakarta menuju Banyuwangi oleh maskapai Garuda Indonesia dan Nam Air diperkirakan akan semakin memberikan keuntungan besar kepada masyarakat Banyuwangi guna peningkatan usaha mereka di bidang pariwisata.
     
Menpar Arief Yahya sendiri memberikan bantuan khusus bagi 55 pengelola homestay di Desa Kemiren antara lain berupa lemari pakaian, seprei, tempat sampah, tong sampah besar, closet jongkok, signage peta homestay desa wisata dan sapta pesona, serta radio handy talky (HT). (ANT/BPJ).

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017