Beijing (Antara Megapolitan) - Para pemuka lima agama di China menyetujui pengintegrasian ajaran agama masing-masing dengan budaya masyarakat setempat.

Para pemimpin lima agama, yakni Buddha, Taoisme, Islam, Katolik, dan Kristen, telah mencapai satu kesepakatan dalam forum pertemuan yang digelar di Beijing, Rabu (6/9), demikian laporan Xinhua yang dikutip Global Times, Kamis.

Para pemeluk agama Kristen di China bisa memahami konteks budaya, bahasa, dan pemikiran masyarakat China, begitu pernyataan Ketua "China Three-Self Patriotic Movement of Protestant Church", Fu Xianwei.

"Teologi kami telah mencerminkan budaya China," klaim Fu.

Pemeluk agama Katolik di China sedang menyusun program lima tahunan untuk memberikan arahan terhadap gereja-gereja lokal, demikian kata Ketua Konferensi Wali Gereja Katholik China,  Ma Yinglin  sebagaimana dikutip China News Service.

Menurut dia, organisasi Katolik China menyerap budaya masyarakat setempat dalam hal keparokian, sistem, protokol, dan orasi sejak pertama kali berdiri.

"Hanya dengan integrasi tersebut Islam dapat tumbuh subur," kata Wakil Ketua Asosiasi Islam China (CIA), Mu Kefa.

Bahkan menurut dia, Islam di China bisa mewaspadai paham garis keras dan teroris melalui upaya tersebut.

Di China dengan jumlah penduduk sekitar 1,37 miliar jiwa itu,  penganut agama Buddha sekitar 15,8 persen, Kristen 2,53 persen, Islam 0,45 persen, dan agama lain termasuk Taoisme dan Katolik sekitar 7,6 persen. 

Pewarta: Irfan Ilmie

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017