Sejumlah pengemudi ojek daring  di Denpasar, Bali, memungut sampah plastik yang tersangkut pada kawasan hutan mangrove di pesisir Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, sebagai bagian kampanye pelestarian lingkungan dan budaya berkelanjutan.

"Mitra pengemudi kami adalah bagian dari solusi. Mereka tidak hanya penggerak ekonomi, tetapi juga penjaga lingkungan Bali," kata Kepala Gojek Bali dan Nusa Tenggara Rayi Bimantara di Denpasar, Minggu.

Dengan mengenakan sepatu boot dan sarung tangan, para pengemudi ojek daring itu meluangkan waktunya untuk memungut sampah plastik yang ditempatkan di dalam karung.

Aksi bersih-bersih sampah plastik itu dilakukan dengan menggandeng komunitas Sungai Watch yang juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan sungai.

Baca juga: Gerakan pungut sampah oleh para siswa warnai Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Magelang
Baca juga: Pemkot Sukabumi Gelar Aksi Pungut Sampah

Ia menjelaskan keterlibatan pengemudi ojek daring itu sebagai bagian inisiatif Rajeg Bali yang menekankan pelestarian lingkungan dan budaya sejak Oktober 2024.

Inisiatif itu dilaksanakan dengan kolaborasi dengan Majelis Desa Adat di Bali dan komunitas lokal juga untuk mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Selain itu mempromosikan pariwisata berbasis kearifan lokal di Bali dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat lokal dan perlindungan lingkungan.

Sampah plastik telah menjadi masalah serius bagi lingkungan, termasuk wilayah pesisir mangrove dan memberi dampak kepada daerah, termasuk Bali, yang ekonominya mayoritas ditopang sektor pariwisata.

Baca juga: World Cleanup Day, warga Bogor lakukan aksi pungut sampah

"Aksi ini adalah langkah nyata untuk mengatasi masalah sampah plastik yang mencemari sungai dan kawasan perairan Bali," kata Perwakilan Sungai Watch Dika Dai.

Berdasarkan Data Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), kebocoran sampah plastik ke lautan diperkirakan mencapai sekitar 359.061 ton pada 2023.

Ia mengharapkan aksi pungut sampah plastik itu dapat menginspirasi masyarakat lain untuk berpartisipasi membersihkan sampah plastik dan tidak membuang sampah sembarangan di lingkungan sungai.

"Keberlanjutan Bali sebagai destinasi wisata dunia tidak hanya bergantung pada pelestarian alam, tetapi juga pada kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak," ucapnya.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024