Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengajukan perbaikan atas kerusakan sejumlah rumah warga akibat musibah tanah longsor yang terjadi di Kampung Cicadas, Desa Sukaresmi kabupaten setempat.
"Menurut penghitungan kami, kerugian akibat longsor yang merusak bangunan rumah diperkirakan mencapai Rp500 jutaan," kata Pelaksana Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Bekasi Irwandi di Cikarang, Senin.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pendataan di lokasi, sebanyak 18 bangunan rumah warga terdampak kejadian longsor dengan 11 rumah diantaranya mengalami kerusakan berat.
"Dalam menghitung nilai kerugian, kami mempertimbangkan ukuran rumah, jenis bangunan, serta tingkat kerusakan, apakah berat, sedang atau ringan. Jika dihitung secara keseluruhan, termasuk kerusakan ringan dan sedang, total kerugian mencapai Rp500 juta," ucapnya.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bekasi dirikan enam pos aju tanggulangi potensi bencana Pilkada
Baca juga: BPBD Kabupaten Bekasi dirikan enam pos aju tanggulangi potensi bencana Pilkada
Dia menjelaskan musibah longsor di wilayah itu terjadi pada 17 April 2021, namun hingga kini belum ada upaya penanganan serius dari pemerintah daerah setempat maupun pengelola kawasan industri yang berbatasan dengan area pemukiman warga terdampak.
Kondisi itu memicu area terdampak yang semakin meluas dan hingga kini sudah ada belasan rumah warga terdampak peristiwa tersebut.
Irwandi menyatakan setelah proses pendataan serta penghitungan kerugian selesai, dilanjutkan dengan penyusunan nota dinas kepada Penjabat Bupati Bekasi dengan tembusan surat rekomendasi kepada dinas-dinas terkait. "Rekomendasi perbaikan rumah warga kami tujukan kepada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan. Eksekusi perbaikan, baik melalui skema ganti rugi material, relokasi maupun perbaikan rumah akan dieksekusi mereka," katanya.
Baca juga: BPBD Bekasi terjunkan tim bantu keluarga terdampak sambaran petir
Baca juga: BPBD Bekasi terjunkan tim bantu keluarga terdampak sambaran petir
Pihaknya juga mendorong pihak swasta, khususnya Kawasan Industri EJIP untuk ikut serta dalam penanganan longsor di area itu, mengingat lokasi bencana berbatasan langsung dengan kawasan industri tersebut.
"Kami berharap EJIP dapat memberikan bantuan sesuai dengan dorongan pemerintah daerah, kecamatan, dan desa setempat untuk membantu warga terdampak longsor," katanya.
Camat Cikarang Selatan Muhammad Said mengatakan keterlambatan penanganan musibah longsor di Kampung Cicadas disebabkan oleh koordinasi yang belum maksimal antara instansi terkait serta pihak swasta.
"Saya pastikan akan terus mengawal penanganan longsor ini. Masyarakat yang menjadi korban dan kami akan memastikan ada progres hingga pembangunan turap oleh EJIP ini dapat terealisasi demi keselamatan warga," katanya.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bekasi imbau warga waspadai pergantian musim
Baca juga: BPBD Kabupaten Bekasi imbau warga waspadai pergantian musim
Pernyataan itu merespons permintaan warga agar pemerintah daerah segera membangun turap untuk menahan pergerakan tanah. Turap ini diperlukan di antara titik pemukiman warga dengan kawasan EJIP.
Kepala dusun Desa Sukaresmi Mamat berharap ada kepastian mengenai bantuan untuk warga terdampak meski penanganan atas kerusakan masih belum dilakukan pemerintah daerah maupun swasta.
"Sebenarnya pada tahun lalu sudah ada kajian dari Balitbangda Kabupaten Bekasi. Namun, tidak ada kepastian hingga sekarang. Saat ini yang kami harapkan adalah kepastian bantuan bagi masyarakat terdampak," kata dia.
"Sebenarnya pada tahun lalu sudah ada kajian dari Balitbangda Kabupaten Bekasi. Namun, tidak ada kepastian hingga sekarang. Saat ini yang kami harapkan adalah kepastian bantuan bagi masyarakat terdampak," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024