Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Indonesia (UI) melakukan pengabdian masyarakat di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, untuk memberikan edukasi menjaga kesehatan gigi dan mulut serta pencegahan stunting.
"Kami melakukan penyuluhan mengenai hubungan kesehatan gigi dan mulut dengan stunting yang dihadiri 14 anggota Kader PKK atau Tim Dapur Sehat dan 11 orang tua dari anak yang telah terdeteksi stunting," kata Ketua Pengusul Kegiatan Pengabdian Masyarakat UI Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih di Depok, Senin.
Ia mengatakan penyuluhan diisi dengan tanya jawab agar para peserta dapat memahami lebih lanjut terkait topik penyuluhan. Beberapa di antara mereka, ada pula yang berkonsultasi terkait masalah kesehatan gigi dan mulut yang sedang dialami.
Baca juga: FKG UI luncurkan inovasi edukasi kesehatan gigi dan mulut anak tunarungu
Kegiatan tersebut juga dilaksanakan di SDN 02 Pulau Panggang Pagi yang diikuti 207 siswa dari kelas 1 hingga 6. Kegiatan diawali dengan penyuluhan, Sikat Gigi Bersama (SIGIBER) di masing-masing kelas, dan diakhiri dengan pemeriksaan serta pengobatan gigi anak.
Selama penyuluhan, siswa dijelaskan terkait pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi mulut serta diajarkan bagaimana teknik menyikat gigi yang baik dan benar.
Untuk meningkatkan partisipasi siswa, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FKG UI membuat lagu tentang menyikat gigi yang menarik bagi siswa SD agar mereka mudah menghafalkan teknik menyikat gigi dan dapat diterapkan dalam kesehariannya.
Kemudian agar program ini berkelanjutan, wali kelas turut diberi pelatihan sehingga nantinya wali kelas tersebut dapat memandu para siswanya.
Baca juga: Dokter gigi FKG UI sampaikan tips aman cabut gigi geraham bungsu
Untuk membantu visualisasi cara menyikat gigi, kegiatan ini juga difasilitasi dengan model edukasi gigi beserta sikat giginya. Selain itu pada kegiatan SIGIBER siswa mendapatkan bingkisan berupa sikat gigi, pasta gigi, serta alat tulis.
Selanjutnya, siswa diarahkan ke ruang pemeriksaan dan pengobatan. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter gigi lulusan baru dan dokter gigi muda.
Sesuai dengan indikasinya, pengobatan yang diberikan berupa pengaplikasian Silver Diamine Fluoride (SDF) pada anak-anak dengan gigi yang berlubang, Fluoride Varnish pada anak-anak yang giginya tidak berlubang, serta pencabutan gigi pada anak-anak dengan gigi sulung yang persistensi (tidak kunjung tanggal walaupun gigi tetapnya sudah tumbuh).
Baca juga: FKG UI kolaborasi dengan Ivy League University of Pennsylvania AS
Pengaplikasian SDF ini bertujuan untuk menghentikan progresi/perkembangan gigi yang berlubang agar tidak menjadi semakin besar atau semakin dalam. Sedangkan, fluoride varnish diaplikasikan untuk memperkuat ketahanan gigi terhadap asam sehingga tidak rentan berlubang.
Selama dilakukan pemeriksaan maupun pengobatan, wali kelas ikut mendampingi siswanya. Selain para siswa, pendistribusian pasta dan sikat gigi juga diberikan kepada masyarakat setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kami melakukan penyuluhan mengenai hubungan kesehatan gigi dan mulut dengan stunting yang dihadiri 14 anggota Kader PKK atau Tim Dapur Sehat dan 11 orang tua dari anak yang telah terdeteksi stunting," kata Ketua Pengusul Kegiatan Pengabdian Masyarakat UI Dewa Ayu Nyoman Putri Artiningsih di Depok, Senin.
Ia mengatakan penyuluhan diisi dengan tanya jawab agar para peserta dapat memahami lebih lanjut terkait topik penyuluhan. Beberapa di antara mereka, ada pula yang berkonsultasi terkait masalah kesehatan gigi dan mulut yang sedang dialami.
Baca juga: FKG UI luncurkan inovasi edukasi kesehatan gigi dan mulut anak tunarungu
Kegiatan tersebut juga dilaksanakan di SDN 02 Pulau Panggang Pagi yang diikuti 207 siswa dari kelas 1 hingga 6. Kegiatan diawali dengan penyuluhan, Sikat Gigi Bersama (SIGIBER) di masing-masing kelas, dan diakhiri dengan pemeriksaan serta pengobatan gigi anak.
Selama penyuluhan, siswa dijelaskan terkait pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan gigi mulut serta diajarkan bagaimana teknik menyikat gigi yang baik dan benar.
Untuk meningkatkan partisipasi siswa, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) FKG UI membuat lagu tentang menyikat gigi yang menarik bagi siswa SD agar mereka mudah menghafalkan teknik menyikat gigi dan dapat diterapkan dalam kesehariannya.
Kemudian agar program ini berkelanjutan, wali kelas turut diberi pelatihan sehingga nantinya wali kelas tersebut dapat memandu para siswanya.
Baca juga: Dokter gigi FKG UI sampaikan tips aman cabut gigi geraham bungsu
Untuk membantu visualisasi cara menyikat gigi, kegiatan ini juga difasilitasi dengan model edukasi gigi beserta sikat giginya. Selain itu pada kegiatan SIGIBER siswa mendapatkan bingkisan berupa sikat gigi, pasta gigi, serta alat tulis.
Selanjutnya, siswa diarahkan ke ruang pemeriksaan dan pengobatan. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter gigi lulusan baru dan dokter gigi muda.
Sesuai dengan indikasinya, pengobatan yang diberikan berupa pengaplikasian Silver Diamine Fluoride (SDF) pada anak-anak dengan gigi yang berlubang, Fluoride Varnish pada anak-anak yang giginya tidak berlubang, serta pencabutan gigi pada anak-anak dengan gigi sulung yang persistensi (tidak kunjung tanggal walaupun gigi tetapnya sudah tumbuh).
Baca juga: FKG UI kolaborasi dengan Ivy League University of Pennsylvania AS
Pengaplikasian SDF ini bertujuan untuk menghentikan progresi/perkembangan gigi yang berlubang agar tidak menjadi semakin besar atau semakin dalam. Sedangkan, fluoride varnish diaplikasikan untuk memperkuat ketahanan gigi terhadap asam sehingga tidak rentan berlubang.
Selama dilakukan pemeriksaan maupun pengobatan, wali kelas ikut mendampingi siswanya. Selain para siswa, pendistribusian pasta dan sikat gigi juga diberikan kepada masyarakat setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024