Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) University mewisuda sebanyak 36 peserta program sekolah pranikah usai melalui rangkaian program intensif kurikulum di Desa Sinarsari dan Sukawangi Kecamatan Dramaga.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor Sussy Rahayu Agustini di Cibinong, Senin, menjelaskan sekolah pranikah merupakan kolaborasi antara Pemkab Bogor dengan Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Masyarakat IPB University.

Sekolah pranikah untuk membekali remaja tentang pengetahuan dasar tentang pernikahan dan keterampilan yang dapat mendukung mereka pada masa depan.

Baca juga: Pemkab Bogor dan IPB University kolaborasi Program Sekolah Pranikah cegah stunting

Selama program sekolah pranikah, para peserta mempelajari berbagai materi yang relevan, termasuk motivasi pernikahan, manajemen keuangan, serta keterampilan digital dan kewirausahaan.

“Program ini diharapkan dapat menjadi media kolaborasi yang efektif sebagai bentuk komitmen dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui program pengabdian yang bermanfaat,” ungkap Sussy.

Evaluasi menunjukkan, kata dia, adanya peningkatan pemahaman peserta dalam aspek-aspek tersebut yang mengindikasikan kesadaran mereka yang semakin tinggi akan pentingnya persiapan sebelum memasuki dunia pernikahan.

Baca juga: Depok adakan sekolah pranikah

Ketua Program Sekolah Pranikah sekaligus Kepala Divisi Penelitian dan pengembangan SDM P2SDM Yulina Eva Riany mengungkapkan sekolah pranikah ini dikembangkan sebagai aksi nyata atas keprihatinan atas tingginya angka perkawinan anak di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor.

Dari 70 peserta sekolah pranikah di Desa Sinarsari dan Sukawening, hanya sebanyak 36 peserta yang berhak diwisuda atas keikutsertaan secara intensif pada program yang diselenggarakan sejak 7 September 2024 itu.

“Program ini juga sejalan dengan upaya pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Bogor, yang masih memiliki angka perkawinan anak dan stunting yang signifikan," ujar Yuliana.

Berdasarkan data, lanjutnya, perkawinan anak di Indonesia adalah yang tertinggi kedelapan di dunia pada tahun 2022 dan Jawa Barat menduduki posisi ketiga secara nasional, dengan Kabupaten Bogor mencatatkan angka stunting sebesar 27,6 persen pada tahun 2023.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024