Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, berkomitmen untuk menjaga areal persawahan dari alih fungsi lahan, agar ketahanan pangan terjaga, sehingga status Subang sebagai daerah lumbung padi bisa tetap terjaga.

"Areal sawah yang merupakan lahan produktif harus dilindungi. Ini penting, karena selain menjaga status Subang sebagai daerah lumbung padi, juga sebagai upaya mewujudkan swasembada pangan," kata Penjabat Bupati Subang Imran, saat panen raya di Subang, Kamis.

Ia menyampaikan bahwa upaya menjaga ketahanan pangan harus terus dilakukan. Salah satunya ialah dengan menjaga keberadaan areal persawahan.

Menurut dia, untuk melindungi areal persawahan dari alih fungsi lahan, itu bisa dilakukan dengan rencana tata ruang wilayah yang jelas. Apalagi kini Subang tengah menjadi daerah yang bertransformasi menuju daerah industri.

Baca juga: Cegah alih fungsi lahan pertanian kelompok tani Sukabumi dirikan kebun wisata

"Melalui rencana tata ruang wilayah yang jelas, kita bisa lihat lahan mana yang perlu diproteksi untuk ketahanan pangan Subang dan Jawa Barat. Sinergi dari semua pihak, dari pusat sampai petani, ini menjadi kunci mencapai target swasembada," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan yang hadir dalam panen raya di Subang menyebutkan sejumlah strategi agar Indonesia mampu mencapai target swasembada pangan pada 2028.

Menurut dia, perbaikan di berbagai sektor pertanian menjadi salah satu pendorong percepatan swasembada pangan.

"Semua harus diperbaiki, benihnya diperbaiki, irigasinya diperbaiki. Pupuk kan sudah, kemarin dari 4,5 juta (pupuk subsidi) menjadi 9 juta lebih, semua harus kita perbaiki kalau kita mau optimal," katanya.

Baca juga: Lahan pertanian di Kota Sukabumi berkurang 26 hektare pada 2024

Menurut dia, upaya mencetak sawah yang diinisiasi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjadi salah satu strategi yang harus terus ditindaklanjuti.

"Pak Mentan luar biasa sekarang, buka sawah (cetak sawah) di Merauke, buka sawah di Kalimantan Tengah. Jadi dari berbagai lini diperbaiki agar kita bisa dalam waktu cepat swasembada," ujarnya.

Dia juga menekankan pentingnya memanfaatkan inovasi teknologi di bidang pangan seperti penggunaan mesin panen padi, penebaran pupuk dengan drone, dan lainnya.

Menurut Zulkifli, banyak teknologi pertanian yang kini bisa diadopsi oleh para petani maupun kelompok tani.

Baca juga: 17.970 hektare sawah di Purwakarta tidak bisa dialihfungsikan

Lebih lanjut, menurut dia, Indonesia harus mulai beralih ke cara-cara modern bila ingin meningkatkan produktivitas pertanian.

Sebelumnya, ia mengungkap strategi untuk mencapai target swasembada pangan dalam waktu lima tahun, adalah melalui perluasan tanam di luar Pulau Jawa.

Dia mengatakan, secara khusus mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan dan energi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, katanya, Papua akan dijadikan sebagai pusat lumbung pangan.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024