Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami peningkatan sejak 7 Oktober 2024.
"Benar, sejak 7 Oktober 2024 terjadi peningkatan kegempaan vulkanik yang menandakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Marapi," kata petugas Pengamatan Gunung Marapi, Teguh di Bukittinggi, Minggu.
Dengan adanya peningkatan aktivitas tersebut PVMBG melalui Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Bukittinggi mencatat beberapa kali erupsi Gunung Marapi. Bahkan, sejak Minggu pagi hingga sore PGA mencatat terjadi empat kali letusan.
Baca juga: Gunung Marapi kembali erupsi lagi dengan amplitudo 30,3 mm selama 48 detik pada Minggu
Baca juga: Gunung Marapi kembali erupsi dengan lontarkan abu vulkanik setinggi 600 meter
Letusan pertama terjadi pada pukul 07.00 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung api tersebut. Kolom abu akibat letusan teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 27 milimeter dengan durasi sekitar 2 menit 11 detik.
Kemudian, PVMBG kembali mencatat letusan kedua pukul 07.36 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 800 meter di atas puncak gunung. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3,6 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 10 detik.
Letusan ketiga yang terjadi pukul 09.56 WIB memiliki tinggi kolom abu yang mencapai 2.000 meter. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ini lebih condong mengarah ke barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 1,8 milimeter dengan durasi mencapai 59 detik.
Baca juga: Ahli geologi sarankan tiga langkah mitigasi yang dapat dilakukan di kawasan Gunung Marapi
Terakhir, PVMBG mencatat gunung api yang kini berubah tipe dari freatik menjadi magmatik tersebut meletus pada pukul 16.01 WIB dengan tinggi kolom mencapai 800 meter. Erupsi keempat ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 1,6 milimeter dan durasi sementara sekitar 1 menit 2 detik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Benar, sejak 7 Oktober 2024 terjadi peningkatan kegempaan vulkanik yang menandakan adanya peningkatan aktivitas Gunung Marapi," kata petugas Pengamatan Gunung Marapi, Teguh di Bukittinggi, Minggu.
Dengan adanya peningkatan aktivitas tersebut PVMBG melalui Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Bukittinggi mencatat beberapa kali erupsi Gunung Marapi. Bahkan, sejak Minggu pagi hingga sore PGA mencatat terjadi empat kali letusan.
Baca juga: Gunung Marapi kembali erupsi lagi dengan amplitudo 30,3 mm selama 48 detik pada Minggu
Baca juga: Gunung Marapi kembali erupsi dengan lontarkan abu vulkanik setinggi 600 meter
Letusan pertama terjadi pada pukul 07.00 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung api tersebut. Kolom abu akibat letusan teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 27 milimeter dengan durasi sekitar 2 menit 11 detik.
Kemudian, PVMBG kembali mencatat letusan kedua pukul 07.36 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 800 meter di atas puncak gunung. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3,6 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 10 detik.
Letusan ketiga yang terjadi pukul 09.56 WIB memiliki tinggi kolom abu yang mencapai 2.000 meter. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ini lebih condong mengarah ke barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 1,8 milimeter dengan durasi mencapai 59 detik.
Baca juga: Ahli geologi sarankan tiga langkah mitigasi yang dapat dilakukan di kawasan Gunung Marapi
Terakhir, PVMBG mencatat gunung api yang kini berubah tipe dari freatik menjadi magmatik tersebut meletus pada pukul 16.01 WIB dengan tinggi kolom mencapai 800 meter. Erupsi keempat ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 1,6 milimeter dan durasi sementara sekitar 1 menit 2 detik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024