Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengatakan operasi pasar bersubsidi, yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Pemkot Sukabumi, bertujuan menjaga stabilitas harga.
"Operasi pasar ini tentunya penting dalam menjaga stabilitas harga di daerah, karena kenaikan harga pangan menjadi salah satu pemicu naiknya inflasi," katanya di Sukabumi, Jabar, Rabu.
Menurut Kusmana, komoditas yang disediakan pada operasi pasar bersubsidi berupa minyak goreng, beras, telur ayam dan kebutuhan pokok lainnya.
Untuk paket berisi beras sebanyak lima kg dan gula pasir dua kilogram dijual dengan harga Rp72 ribu atau jauh lebih murah dibandingkan harga normal yang mencapai Rp109 ribu.
Baca juga: DP3K Kota Sukabumi: Operasi pasar murah solusi tekan kenaikan harga jelang lebaran
Baca juga: Pemkab Sukabumi berupaya stabilkan harga beras sebelum Bulan Suci Ramadhan
Komoditas kebutuhan pokok yang dijual di operasi pasar sudah disubsidi oleh pemerintah, sehingga harganya lebih murah.
Kegiatan operasi pasar bersubsidi digelar selama tiga hari di empat kecamatan dari 22 hingga 24 Oktober. Untuk hari pertama atau Selasa (22/10/2024) digelar di halaman Kantor Kecamatan Warudoyong.
Kemudian, di hari kedua atau Rabu dilaksanakan di Kantor Kecamatan Cibeureum dan hari terakhir atau Kamis (24/10/2024) diselenggarakan di Kantor Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, serta Kantor Kelurahan Gunung Puyuh, Kecamatan Gunungpuyuh. Masing-masing lokasi penyelenggaraan disediakan dua ribu paket sembako.
"Selain untuk mengantisipasi naiknya harga kebutuhan pokok, program ini juga bertujuan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, terutama dalam menghadapi tekanan ekonomi," tambahnya.
Baca juga: Pemkab Sukabumi gelar operasi pasar murah beras tekan angka inflasi
Kusmana mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah secara rutin menggelar operasi pasar seperti ini yang tujuannya agar harga kebutuhan pokok tetap stabil sekaligus menekan inflasi di daerah.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya yang tingkat ekonominya menengah ke bawah untuk memanfaatkan program operasi pasar murah, meski setiap warga dibatasi pembeliannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Operasi pasar ini tentunya penting dalam menjaga stabilitas harga di daerah, karena kenaikan harga pangan menjadi salah satu pemicu naiknya inflasi," katanya di Sukabumi, Jabar, Rabu.
Menurut Kusmana, komoditas yang disediakan pada operasi pasar bersubsidi berupa minyak goreng, beras, telur ayam dan kebutuhan pokok lainnya.
Untuk paket berisi beras sebanyak lima kg dan gula pasir dua kilogram dijual dengan harga Rp72 ribu atau jauh lebih murah dibandingkan harga normal yang mencapai Rp109 ribu.
Baca juga: DP3K Kota Sukabumi: Operasi pasar murah solusi tekan kenaikan harga jelang lebaran
Baca juga: Pemkab Sukabumi berupaya stabilkan harga beras sebelum Bulan Suci Ramadhan
Komoditas kebutuhan pokok yang dijual di operasi pasar sudah disubsidi oleh pemerintah, sehingga harganya lebih murah.
Kegiatan operasi pasar bersubsidi digelar selama tiga hari di empat kecamatan dari 22 hingga 24 Oktober. Untuk hari pertama atau Selasa (22/10/2024) digelar di halaman Kantor Kecamatan Warudoyong.
Kemudian, di hari kedua atau Rabu dilaksanakan di Kantor Kecamatan Cibeureum dan hari terakhir atau Kamis (24/10/2024) diselenggarakan di Kantor Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, serta Kantor Kelurahan Gunung Puyuh, Kecamatan Gunungpuyuh. Masing-masing lokasi penyelenggaraan disediakan dua ribu paket sembako.
"Selain untuk mengantisipasi naiknya harga kebutuhan pokok, program ini juga bertujuan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, terutama dalam menghadapi tekanan ekonomi," tambahnya.
Baca juga: Pemkab Sukabumi gelar operasi pasar murah beras tekan angka inflasi
Kusmana mengatakan pemerintah baik pusat maupun daerah secara rutin menggelar operasi pasar seperti ini yang tujuannya agar harga kebutuhan pokok tetap stabil sekaligus menekan inflasi di daerah.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat khususnya yang tingkat ekonominya menengah ke bawah untuk memanfaatkan program operasi pasar murah, meski setiap warga dibatasi pembeliannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024