Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat berupaya memaksimalkan potensi wisata untuk membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
"Potensi wisata harus digarap maksimal agar mampu mendongkrak peningkatan perekonomian di daerah," kata Sekda Karawang Asep Aang Rahmatullah saat membuka "Focus Group Discussion" (FGD) Kepariwisataan di Karawang, Rabu.
Menurut dia, pengelola destinasi wisata yang profesional sebenarnya tidak hanya akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, namun juga akan menambah pendapatan asli daerah.
Selain itu juga dapat menjamin kelestarian alam dan budaya, serta penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Karawang kembangkan Situ Cipule jadi destinasi wisata
Baca juga: Sekda: Destinasi wisata kuliner berpotensi dikembangkan di Karawang
Atas hal tersebut, melalui FGD Kepariwisataan diharapkan bisa menghasilkan rumusan untuk pembangunan kepariwisataan daerah yang akan diatur dalam sebuah regulasi.
"Tentu FGD Kepariwisataan ini jangan hanya menjadi seremonial saja. Tapi harus bisa menghasilkan rumusan yang bisa meningkatkan potensi wisata di Karawang," katanya.
Asep Aang menyampaikan bahwa sebenarnya potensi wisata di Karawang cukup banyak. Di antaranya wisata alam pantai, wisata alam pegunungan, wisata sejarah, wisata religi, dan wisata hiburan.
"Jadi pendapatan wisata bukan hanya dari pajak tapi juga dari retribusi," kata dia.
Baca juga: Desa Wisata Sedari Karawang masuk dalam kalender kegiatan wisata Jabar
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang Zaeni mengatakan bahwa FGD Kepariwisataan ini berfokus pada lima pilar.
Kelima pilar tersebut ialah pembangunan industri pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, kelembagaan pariwisata, dan pembangunan sumber daya manusia.
Selain itu, FGD Kepariwisataan juga membahas penyusunan rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah serta rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah Karawang.
"Perencanaan itu nantinya akan menjadi pedoman dalam pembangunan pariwisata di wilayah Karawang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Potensi wisata harus digarap maksimal agar mampu mendongkrak peningkatan perekonomian di daerah," kata Sekda Karawang Asep Aang Rahmatullah saat membuka "Focus Group Discussion" (FGD) Kepariwisataan di Karawang, Rabu.
Menurut dia, pengelola destinasi wisata yang profesional sebenarnya tidak hanya akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, namun juga akan menambah pendapatan asli daerah.
Selain itu juga dapat menjamin kelestarian alam dan budaya, serta penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Karawang kembangkan Situ Cipule jadi destinasi wisata
Baca juga: Sekda: Destinasi wisata kuliner berpotensi dikembangkan di Karawang
Atas hal tersebut, melalui FGD Kepariwisataan diharapkan bisa menghasilkan rumusan untuk pembangunan kepariwisataan daerah yang akan diatur dalam sebuah regulasi.
"Tentu FGD Kepariwisataan ini jangan hanya menjadi seremonial saja. Tapi harus bisa menghasilkan rumusan yang bisa meningkatkan potensi wisata di Karawang," katanya.
Asep Aang menyampaikan bahwa sebenarnya potensi wisata di Karawang cukup banyak. Di antaranya wisata alam pantai, wisata alam pegunungan, wisata sejarah, wisata religi, dan wisata hiburan.
"Jadi pendapatan wisata bukan hanya dari pajak tapi juga dari retribusi," kata dia.
Baca juga: Desa Wisata Sedari Karawang masuk dalam kalender kegiatan wisata Jabar
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang Zaeni mengatakan bahwa FGD Kepariwisataan ini berfokus pada lima pilar.
Kelima pilar tersebut ialah pembangunan industri pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, kelembagaan pariwisata, dan pembangunan sumber daya manusia.
Selain itu, FGD Kepariwisataan juga membahas penyusunan rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah serta rencana induk pembangunan kepariwisataan daerah Karawang.
"Perencanaan itu nantinya akan menjadi pedoman dalam pembangunan pariwisata di wilayah Karawang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024