Bekasi (Antara Megapolitan) - Operator Tol Jakarta-Cikampek berharap wacana pemberlakuan sistem plat nomor kendaraan ganjil-genap dapat mengoptimalkan program pemindahan pengendara pribadi kepada angkutan umum demi mengurai kepadatan lalu lintas jalan.
"Wacana ganjil-genap ini karena kita sedang mencoba cara alternatif agar bisa mengurai kemacetan. Pemerintah telah menyediakan transportasi umum massal sebagai solusinya," kata Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Handoyono di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan sejauh ini telah menyiapkan alternatif berkendara umum seperti Bus Transjabodetabek dan Transjakarta yang bisa digunakan pengendara saat terkena pemberlakuan ganjil-genap.
Wacana penerapan gajil-genap sebelumnya dilontarkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di bawah koordinator Kementerian Perhubungan berdasarkan hasil kajian terhadap keluhan kemacetan pengguna tol dari arah Bekasi menuju Jakarta akibat adanya sejumlah pekerjaan infrastruktur jalan tol.
Pemerintah pusat rencananya akan memberlakukan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi dan mengalihkan (rerouting) kendaraan berat golongan II dan III ke luar tol mulai Agustus 2017.
Kebijakan itu akan diberlakukan mulai dari Bekasi Barat, Kota Bekasi sampai Cawang, Jakarta Timur dan arah sebaliknya.
Adapun peraturan ini mulai berlaku pada jam sibuk dari pukul 06.00 sampai 09.00 WIB.
Dikatakan Handoyono, pemerintah pusat rencananya akan membuat jalur khusus lintasan bus umum Transjabodetabek dan Transjakarta di bahu jalan ruas tol.
Trayek transportasi ini dimulai dari Summarecon Bekasi-Bundaran HI Jakarta.
"Bus TransJabodetabek menggunakan koridor khusus (High Occupancy Vehicle/HOV) dengan pengawalan vooridjer dari Kementerian Perhubungan, sehingga bisa memangkas waktu perjalanan masyarakat," katanya.
Seperti diketahui, sebanyak 30 unit bus TransJabodetabek mulai beroperasi di Kota Bekasi sejak Kamis (27/7) lalu.
Angkutan massal milik Perum PPD ini melayani trayek Summarecon Bekasi-Bundaran Hotel Indonesia mulai pukul 06.00 pagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Wacana ganjil-genap ini karena kita sedang mencoba cara alternatif agar bisa mengurai kemacetan. Pemerintah telah menyediakan transportasi umum massal sebagai solusinya," kata Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Handoyono di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan sejauh ini telah menyiapkan alternatif berkendara umum seperti Bus Transjabodetabek dan Transjakarta yang bisa digunakan pengendara saat terkena pemberlakuan ganjil-genap.
Wacana penerapan gajil-genap sebelumnya dilontarkan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di bawah koordinator Kementerian Perhubungan berdasarkan hasil kajian terhadap keluhan kemacetan pengguna tol dari arah Bekasi menuju Jakarta akibat adanya sejumlah pekerjaan infrastruktur jalan tol.
Pemerintah pusat rencananya akan memberlakukan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi dan mengalihkan (rerouting) kendaraan berat golongan II dan III ke luar tol mulai Agustus 2017.
Kebijakan itu akan diberlakukan mulai dari Bekasi Barat, Kota Bekasi sampai Cawang, Jakarta Timur dan arah sebaliknya.
Adapun peraturan ini mulai berlaku pada jam sibuk dari pukul 06.00 sampai 09.00 WIB.
Dikatakan Handoyono, pemerintah pusat rencananya akan membuat jalur khusus lintasan bus umum Transjabodetabek dan Transjakarta di bahu jalan ruas tol.
Trayek transportasi ini dimulai dari Summarecon Bekasi-Bundaran HI Jakarta.
"Bus TransJabodetabek menggunakan koridor khusus (High Occupancy Vehicle/HOV) dengan pengawalan vooridjer dari Kementerian Perhubungan, sehingga bisa memangkas waktu perjalanan masyarakat," katanya.
Seperti diketahui, sebanyak 30 unit bus TransJabodetabek mulai beroperasi di Kota Bekasi sejak Kamis (27/7) lalu.
Angkutan massal milik Perum PPD ini melayani trayek Summarecon Bekasi-Bundaran Hotel Indonesia mulai pukul 06.00 pagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017