Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengajak seluruh masyarakat di daerah itu untuk menanamkan jiwa santri yakni terus mengejar ilmu agar dapat berkontribusi terhadap pembangunan negara serta wilayah.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bekasi Shobirin mengatakan istilah santri pada dasarnya merupakan seseorang yang tengah menuntut ilmu dan wawasan dari hasil belajar itu dimanfaatkan untuk bekal membangun negeri sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air.

"Makna historis Hari Santri Nasional yang ditumbuhkan oleh Kiai Haji Hasyim Asy’ari saat mendeklarasikan resolusi jihad adalah untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Saat ini kita maknai perjuangan ini sebagai santri yang senantiasa berjuang dan istiqomah dalam belajar," katanya di Cikarang, Selasa.

Baca juga: Kemenag Kabupaten Bekasi resmikan kampung moderasi beragama di Cikarang Timur

Menurut dia, peran santri saat ini bukan lagi melawan penjajah melainkan untuk terus belajar demi menjaga keutuhan Pancasila sebagai generasi bangsa yang berilmu.

Ia juga mengingatkan agar santri tidak terpecah belah hanya karena perbedaan keyakinan namun justru mampu bersatu dalam perbedaan demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dalam rangkaian peringatan Hari Santri, selain melaksanakan upacara bendera, kami juga akan melakukan kegiatan bersama lintas agama dan membantu sejumlah pondok pesantren melalui aksi bakti sosial. Kami juga mengadakan doa lintas agama," katanya.

Baca juga: Pemkab Bekasi apresiasi Kemenag aktif jaga keharmonisan umat beragama

Shobirin berharap, melalui peringatan Hari Santri Nasional, masyarakat dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme serta mengenang para pendahulu santri yang tidak henti-henti dalam belajar.

"Dengan semangat belajar, masyarakat dapat memperoleh ilmu dan menjaga ketahanan serta kedaulatan negara," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024