Edukasi mengenai antenatal, pemeriksaan kehamilan yang dilakukan oleh dokter kandungan atau bidan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin dinilai penting untuk menyiapkan generasi emas pada tahun 2045.

Hal itu diungkapkan Ahli bayi tabung DR. dr. Ivan Rizal Sini dalam Bali Parenting Summit yang salah satu agendanya adalah memastikan cetak biru menyongsong generasi emas 2045 dapat dilakukan sedini mungkin.

Ia menegaskan bahwa menyiapkan generasi muda Indonesia sebagai generasi emas 2045, berarti pula pemberdayaan peran orang tua sejak dini. 

Khusus ibu, kata dia, agar mengoptimalkan tahun-tahun pertama kehidupan anaknya. Menurut Ivan Sini, edukasi antenatal menjadi bagian penting dalam peran orang tua untuk menyiapkan generasi emas 2045.

"Edukasi antenatal ini penting bahkan sejak sebelum kelahiran. Program ini memastikan para calon ibu mendapat pengetahuan perawatan bayi yang cukup, terutama dalam hal persiapan pemberian ASI sebagai nutrisi sempurna untuk bayi," ujarnya.

"Di sinilah diperlukan kolaborasi antara dokter obgyn, dokter anak dan para orang tua maupun calon ayah ibu yang sedang menantikan bayi pertama", lanjut Ivan.

Edukasi antenatal dinilai penting karena karena program antenatal akan memastikan kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Edukasi ini mencakup identifikasi risiko, pencegahan komplikasi kehamilan, serta edukasi dan promosi kesehatan.

Dengan melakukan pemeriksaan antenatal care secara rutin, dokter dapat memantau kondisi kesehatan Anda untuk menghindari adanya masalah kesehatan yang rentan dialami ibu hamil.

Pemeriksaan ini penting karena perjalanan tumbuh kembang anak bersamaan dengan pertumbuhan sirkuit otaknya yang sudah dimulai sejak dalam kandungan, 1000 hari pertama usia anak, hingga usia 6 tahun dimana otak anak telah mencapai 95 persen volume otak orang dewasa.

Kondisi inilah yang menjadi pertimbangan para ahli agar cetak biru tumbuh kembang anak perlu dilakukan dengan serius agar Indonesia tidak kehilangan momentum generasi emas 2045 nanti.

Sementara, Dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS atau lebih populer dengan sebutan Dokter Tiwi menyebutkan, dengan asumsi pada tahun 2045 nanti generasi emas harus diisi oleh manusia Indonesia produktif, berusia sekitar 25 tahun, maka tahun ini adalah waktu yang tepat untuk memulai jalan panjang dan berliku itu.

"Kalau ditarik mundur maka anak-anak yang lahir tahun ini, dan anak-anak yang saat ini berusia sekolah, adalah mereka yang akan menjadi bagian generasi produktif 2045 nanti. Inilah yang menjadi tugas besar kita bersama agar tumbuh kembang anak saat ini, dapat memastikan mereka menjadi generasi emas tangguh pada tahun 2045 nanti," kata dokter Tiwi.

 

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024