Pemerintah Kabupaten Bogor menggandeng Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk menekan tingginya angka stunting yang mencapai 27,6 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kemenkes RI 2023.

Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri di Babakanmadang, Senin, mengungkapkan keterlibatan Dinkes Provinsi Jawa Barat untuk melakukan monitoring dan evaluasi terpadu percepatan penurunan angka stunting.

“Kami punya keinginan dan target untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Bogor. Saya minta kita semua serius menangani kasus stunting, saya siap turun langsung untuk memastikan upaya penanganan angka stunting di lapangan berjalan dengan baik,” kata Bachril.

Baca juga: Pemkab Bogor dan IPB University kolaborasi Program Sekolah Pranikah cegah stunting
Baca juga: Pj Bupati Bogor ajak pemangku kepentingan keroyokan tekan angka stunting

Ia juga menyampaikan, langkah-langkah yang dilakukan, di antaranya intervensi, yakni pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil kurang energi kronis dan anak yang terkena stunting.

Sementara, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Provinsi Jawa Barat Juanita Paticia Fatima mengungkapkan pihaknya memiliki pekerjaan rumah penting, salah satunya adalah menurunkan angka stunting hingga mencapai angka 14 persen.

Menurut dia, untuk mencapai angka tersebut, diperlukan sinergi semua pihak dengan komitmen yang kuat untuk menurunkan angka stunting, khususnya di Kabupaten Bogor.

Baca juga: Pj Bupati Bogor datangi wilayah tertinggi stunting bagikan bantuan makanan

“Kami ingin penanggulangan kasus stunting betul-betul menyasar kepada seluruh balita yang bermasalah dengan gizi. Kami juga akan mengunjungi rumah balita dan ibu hamil di kelurahan dan desa untuk memperoleh gambaran,” kata Juanita.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023, angka prevalensi stunting usia 0-59 tahun di Jawa Barat menyentuh angka 21,7 persen.
 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024