Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) dalam kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat melibatkan pemuka agama untuk menurunkan angka stunting daerah itu.
"Kegiatan yang melibatkan para pemuka agama ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting melalui jalur ceramah keagamaan," kata Ketua Tim Pengmas FKM UI Asih Setiarini di Depok, Senin.
Prevalensi stunting di Kota Depok berdasarkan Profil Kesehatan Kota Depok Tahun 2023 tercatat 3,24 persen, namun di Kelurahan Sukamaju lebih tinggi, yakni 4,1 persen pada 2024.
"Kondisi ini menunjukkan tingginya angka kasus stunting di wilayah tersebut, sehingga penyuluhan mengenai pencegahan stunting menjadi sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat," katanya.
Baca juga: FKM UI beri edukasi gizi dan kesehatan untuk wujudkan zero stunting di Depok
Kegiatan diikuti 33 pemuka agama yang terdiri atas ustadz, ustadzah, dan pendeta. Mereka diberikan pemahaman tentang stunting, penyebab, dampak, dan cara pencegahan.
"Peningkatan pemahaman terkait stunting pada balita oleh para pemuka agama dapat dijadikan sebagai materi ceramah keagamaan dan dapat diteruskan pada masyarakat luas," ujarnya.
Camat Cilodong Zainal Arifin memberikan apresiasi atas inisiatif FKM UI dalam mengedukasi masyarakat tentang stunting melalui tokoh agama.
"Saya berharap, agar program-program pemerintah dapat terus berjalan, salah satunya melalui partisipasi tokoh masyarakat, seperti pemuka agama, dalam menangani masalah stunting dan mencapai zero new stunting di Kota Depok," ujarnya.
Baca juga: UI gelar Program Penguatan Desa Sehat Tangguh Bencana di Pulau Kelapa
Lurah Sukamaju Indra Cahyadi menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pengusaha, media, dan masyarakat.
"Dengan dukungan dari semua pihak, upaya dalam menekan angka stunting bisa terus dilaksanakan. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dan secara bertahap mengurangi angka stunting di Kota Depok," katanya.
Salah seorang peserta kegiatan, Jayadi Amin, menyatakan kagum terhadap penyuluhan yang diberikan FKM UI karena informasi tentang stunting, gizi ibu hamil dan ibu menyusui, serta gizi seimbang sebagai ilmu yang belum pernah diketahui sebelumnya.
"Saya banyak mendapat pengetahuan berharga yang dapat dibagikan kepada masyarakat lainnya," katanya.
Baca juga: FKM UI beri sosialisasi dan pelatihan tanggap darurat kebakaran di SMAN 1 Depok
Tim Pengmas FKM UI yang terlibat dalam kegiatan ini, yakni Diah Mulyawati Utari, Mardatillah, Latifah, Wibisana Nauval Aqil Sidopekso, Wahyu Kurnia Yusrin Putra, dan Nurul Dina Rahmawati. Tahun lalu, kegiatan serupa juga dilaksanakan oleh FKM UI di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Kegiatan yang melibatkan para pemuka agama ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting melalui jalur ceramah keagamaan," kata Ketua Tim Pengmas FKM UI Asih Setiarini di Depok, Senin.
Prevalensi stunting di Kota Depok berdasarkan Profil Kesehatan Kota Depok Tahun 2023 tercatat 3,24 persen, namun di Kelurahan Sukamaju lebih tinggi, yakni 4,1 persen pada 2024.
"Kondisi ini menunjukkan tingginya angka kasus stunting di wilayah tersebut, sehingga penyuluhan mengenai pencegahan stunting menjadi sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat," katanya.
Baca juga: FKM UI beri edukasi gizi dan kesehatan untuk wujudkan zero stunting di Depok
Kegiatan diikuti 33 pemuka agama yang terdiri atas ustadz, ustadzah, dan pendeta. Mereka diberikan pemahaman tentang stunting, penyebab, dampak, dan cara pencegahan.
"Peningkatan pemahaman terkait stunting pada balita oleh para pemuka agama dapat dijadikan sebagai materi ceramah keagamaan dan dapat diteruskan pada masyarakat luas," ujarnya.
Camat Cilodong Zainal Arifin memberikan apresiasi atas inisiatif FKM UI dalam mengedukasi masyarakat tentang stunting melalui tokoh agama.
"Saya berharap, agar program-program pemerintah dapat terus berjalan, salah satunya melalui partisipasi tokoh masyarakat, seperti pemuka agama, dalam menangani masalah stunting dan mencapai zero new stunting di Kota Depok," ujarnya.
Baca juga: UI gelar Program Penguatan Desa Sehat Tangguh Bencana di Pulau Kelapa
Lurah Sukamaju Indra Cahyadi menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pengusaha, media, dan masyarakat.
"Dengan dukungan dari semua pihak, upaya dalam menekan angka stunting bisa terus dilaksanakan. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dan secara bertahap mengurangi angka stunting di Kota Depok," katanya.
Salah seorang peserta kegiatan, Jayadi Amin, menyatakan kagum terhadap penyuluhan yang diberikan FKM UI karena informasi tentang stunting, gizi ibu hamil dan ibu menyusui, serta gizi seimbang sebagai ilmu yang belum pernah diketahui sebelumnya.
"Saya banyak mendapat pengetahuan berharga yang dapat dibagikan kepada masyarakat lainnya," katanya.
Baca juga: FKM UI beri sosialisasi dan pelatihan tanggap darurat kebakaran di SMAN 1 Depok
Tim Pengmas FKM UI yang terlibat dalam kegiatan ini, yakni Diah Mulyawati Utari, Mardatillah, Latifah, Wibisana Nauval Aqil Sidopekso, Wahyu Kurnia Yusrin Putra, dan Nurul Dina Rahmawati. Tahun lalu, kegiatan serupa juga dilaksanakan oleh FKM UI di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024