Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat mengusut keterlibatan oknum Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) di pasar tumpah Jalan Merdeka, Kelurahan Ciwaringin.

Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari di Kota Bogor, Kamis, mengatakan saat ini juga tengah dilakukan pemberantasan preman yang melakukan pungli terhadap para pedagang sehingga relokasi terkendala.

“Sedang dicek dan (oknum DLH terlibat). Tapi yang jelas preman lebih signifikan untuk diberantas,” kata Hery.

Baca juga: Polresta Bogor tangkap lima pelaku pungli di pasar tumpah Jalan Merdeka
Baca juga: Polisi bongkar pungli di pasar tumpah Jalan Merdeka Kota Bogor

Terpisah, Kepala DLH Kota Bogor Denni Wismanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah menelusuri siapa oknum tersebut. Termasuk bagaimana mekanisme pungli yang dilakukan.

Terlebih, kata dia, alasan kebersihan kerap digunakan para oknum untuk melakukan pungli.

“Misalnya apakah ini tip, atau minta, atau memaksa, kita belum tahu. Info sementara bukan mereka yang meminta (ke pedagang), dia diberi kalau tidak salah,” ucapnya.

Kendati demikian, Denni menegaskan, apabila benar ditemukan ada pelanggaran, maka DLH akan menerapkan sanksi sesuai aturan dan mekanisme.

Baca juga: Polresta Bogor bongkar premanisme dan pungli di pasar tumpah Jalan Merdeka

“Kalau dia petugas, ya mungkin kita kasih teguran satu dan dua, kalau memang berat bisa diberhentikan. Kalau misal ASN, kita kirim ke inspektorat. Itu semua ada mekanisme,” jelasnya.

Sebelumnya, diberitakan Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, mengamankan lima orang yang diduga melakukan pungli terhadap pedagang di pasar tumpah Jalan Merdeka, Kelurahan Ciwaringin, Kota Bogor.

Dari keterangan yang didapat polisi dari para pelaku, uang yang dikutip dari para pedagang dikumpulkan kemudian dibagi hasil ke DLH Kota Bogor dengan alasan untuk kebersihan pasar.

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024