Sukabumi (Antara Megapolitan) - Harga garam di pasar tradisional di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat melambung akibat minimnya pasokan serta harganya sudah meningkat mulai dari distributor.

"Persediaannya sudah semakin menipis dan walaupun ada pendistribusian dari distributor harganya mahal," kata salah seorang pedagang bahan makanan di Pasar Semimodern Cicurug Mahfup, Senin.

Pantauan di Pasar Semimodern Cicurug harga garam meja yang awalnya hanya Rp500/bungkus ukuran kecil saat ini menjadi Rp1.700/bungkus. Garam batangan naik dua kali lipat dari Rp3 ribu/bungkus menjadi Rp6 ribu/bungkus.

Kemudian garam merek Sarjana kemasan isi 40 bungkus harganya melambung dari Rp21 ribu menjadi Rp43 ribu dan untuk merek D5 naik hingga tiga kali lipat dari Rp22 ribu menjadi Rp65 ribu.

Selain itu salah satu informasi dari industri pengolahan garam di Kampumg Bantarmuncang RT 03/09, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi kenaikan harga garam ini diakibat cuaca ekstrem di beberapa wilayah penghasil garam seperti Madura dan Pati.

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Sukabumi Asep Japar mengatakan tingginya harga garam ini pihaknya langsung melakukan pengawasan dan pemantauan serta pendataan.

"Kenaikan harga garam yang signifikan ini lebih dikarena minimnya pasokan yang disebabkan cauca buruk di daerah penghasil seperti Madura dan Pati. Sehingga tidak sebanding dengan permintaan," katanya.

Ia memperkiraan mahalnya harga garam ini tidak akan berlangsung lama dan diharapkan pada bulan depan (Agustus) pasokan dan harga bisa kembali normal.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017