Bakal calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkomitmen memperkuat fasilitas rumah sakit umum daerah di setiap kabupaten/kota se-Jawa Barat serta menyediakan mess keluarga pasien di sekitar Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Penginapan keluarga pasien atau mess keluarga pasien di RSHS itu penting. Karena saat ini (penanganan pasien dengan penyakit tertentu, pasien dari daerah manapun) masih terpusat di RSHS Bandung," kata Dedi usai kegiatan KDM Menyapa, di Kecamatan Tempuran, Karawang, Rabu.
Setelah penyediaan mess atau rumah singgah untuk keluarga pasien yang dirawat di RSHS Bandung, tahapan berikutnya ialah pengembangan atau penguatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di seluruh kabupaten/kita se-Jawa Barat.
"Kita bangun fasilitas RSUD kabupaten/kota selama tiga tahun. Termasuk penyediaan dokter spesialisnya. Itu untuk penguatan RSUD di kabupaten/kota," katanya.
Menurut dia, penguatan RSUD kabupaten/kota di Jawa Barat mutlak harus dilakukan, agar pemerintah kabupaten/kota dan Pemprov Jabar tidak melulu mengeluarkan anggaran untuk menyewa mess keluarga pasien di sekitar RSHS Bandung.
"Itu harus dilakukan. Masa kita harus berpikir untuk menyediakan (anggaran) mess terus. Saya berpikir, tiga tahun itu adalah penyelesaian orang yang sakit. Selanjutnya nanti empat sampai lima tahun ke depan itu mencegah terjadinya sakit. Jadi tahap awal penyediaan mess. Selanjutnya penguatan RSUD kabupaten/kota," kata dia.
Menurut dia, dalam penyediaan rumah singgah atau mess keluarga pasien di sekitar RSHS Bandung, jumlahnya harus banyak. Jadi nanti ada mess keluarga pasien dari Kabupaten Subang, Cianjur, mess Kabupaten Karawang, Kuningan, Majalengka dan mess keluarga pasien daerah lain.
Di rumah singgah atau mess tersebut juga harus disiapkan beras dan peralatan masak.
"Nah yang menanggung biaya untuk mess keluarga pasien itu adalah Pemprov Jabar. Namun nantinya akan terintegrasi dengan kabupaten/kota, sehingga akan terumuskan mana beban Pemprov Jabar dan mana beban pemerintah kabupaten/kota," katanya.
Setelah diidentifikasi rata-rata problem penyakit yang diderita oleh warga di setiap kabupaten/kota. Setelah diketahui jenis penyakitnya, maka dirumuskan agar penyakit itu tidak terjadi.
"Kalau misalnya saya ditakdirkan oleh Allah terpilih gubernur, Januari mess keluarga pasien itu sudah banyak tuh di Bandung. Atau begitu terpilih, saya langsung cari mess keluarga pasien yang dirawat di RSHS Bandung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Penginapan keluarga pasien atau mess keluarga pasien di RSHS itu penting. Karena saat ini (penanganan pasien dengan penyakit tertentu, pasien dari daerah manapun) masih terpusat di RSHS Bandung," kata Dedi usai kegiatan KDM Menyapa, di Kecamatan Tempuran, Karawang, Rabu.
Setelah penyediaan mess atau rumah singgah untuk keluarga pasien yang dirawat di RSHS Bandung, tahapan berikutnya ialah pengembangan atau penguatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di seluruh kabupaten/kita se-Jawa Barat.
"Kita bangun fasilitas RSUD kabupaten/kota selama tiga tahun. Termasuk penyediaan dokter spesialisnya. Itu untuk penguatan RSUD di kabupaten/kota," katanya.
Menurut dia, penguatan RSUD kabupaten/kota di Jawa Barat mutlak harus dilakukan, agar pemerintah kabupaten/kota dan Pemprov Jabar tidak melulu mengeluarkan anggaran untuk menyewa mess keluarga pasien di sekitar RSHS Bandung.
"Itu harus dilakukan. Masa kita harus berpikir untuk menyediakan (anggaran) mess terus. Saya berpikir, tiga tahun itu adalah penyelesaian orang yang sakit. Selanjutnya nanti empat sampai lima tahun ke depan itu mencegah terjadinya sakit. Jadi tahap awal penyediaan mess. Selanjutnya penguatan RSUD kabupaten/kota," kata dia.
Menurut dia, dalam penyediaan rumah singgah atau mess keluarga pasien di sekitar RSHS Bandung, jumlahnya harus banyak. Jadi nanti ada mess keluarga pasien dari Kabupaten Subang, Cianjur, mess Kabupaten Karawang, Kuningan, Majalengka dan mess keluarga pasien daerah lain.
Di rumah singgah atau mess tersebut juga harus disiapkan beras dan peralatan masak.
"Nah yang menanggung biaya untuk mess keluarga pasien itu adalah Pemprov Jabar. Namun nantinya akan terintegrasi dengan kabupaten/kota, sehingga akan terumuskan mana beban Pemprov Jabar dan mana beban pemerintah kabupaten/kota," katanya.
Setelah diidentifikasi rata-rata problem penyakit yang diderita oleh warga di setiap kabupaten/kota. Setelah diketahui jenis penyakitnya, maka dirumuskan agar penyakit itu tidak terjadi.
"Kalau misalnya saya ditakdirkan oleh Allah terpilih gubernur, Januari mess keluarga pasien itu sudah banyak tuh di Bandung. Atau begitu terpilih, saya langsung cari mess keluarga pasien yang dirawat di RSHS Bandung," katanya.
Editor : Budi Setiawanto
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024