Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Jawa Barat, melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi terjadinya bencana pohon tumbang saat hujan deras, yang sempat terjadi pada Senin (2/9) .

Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Disperumkim Kota Bogor Devi Librianti di Kota Bogor, Senin, menjelaskan Disperumkim fokus melakukan penanganan dengan memangkas pohon-pohon di jalur hijau dan jalur rawan.

“Kami memberi imbauan kepada masyarakat untuk tidak melewati jalur rawan tumbang saat hujan,” kata Devi.

Baca juga: BPBD terjunkan personel ke titik bencana akibat hujan deras dan angin kencang di Kota Bogor
Baca juga: Pohon tumbang di Kota Bogor timpa seorang pengendara motor hingga tewas

Beberapa jalan yang terdapat pohon rawan tumbang, disebutkan Devi, antara lain Jalan Ahmad Yani, Jalan Pemuda, Bondongan, Batutulis, Jalan Pajajaran, Jalan Abdullah bin Nuh, Jalan Jalak Harupat, Jalan Paledang, dan Jalan RE Martadinata.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, pada hujan dan angin kencang pekan lalu ada 13 kejadian pohon tumbang dalam sehari.

“BPBD juga berkoordinasi minta Disperumkim cek (kesehatan pohon),” ucapnya.

Untuk pohon-pohon yang berada di luar kewenangan Disperumkim, Devi juga mengimbau kepada yang berwenang untuk juga melalukan pemangkasan secara swadaya.

Terpisah Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia mengatakan sudah dilakukan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek, sehingga masyarakat diminta waspada berkaitan dengan rekomendasi dan prospek cuaca ke depan.

Baca juga: Pemkot Bogor tangani 16 kejadian bencana didominasi pohon tumbang pada Sabtu

Sementara itu berdasarkan data, kesimpulan cuaca ekstrem yang terjadi di Bogor karena suhu muka laut di sebagian perairan Indonesia relatif hangat, mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah wilayah Jawa Barat.

“Sehingga berdasarkan interpretasi citra radar, citra satelit, dan alat pengukuran curah hujan di wilayah terdampak Kabupaten dan Kota Bogor terpantau pertumbuhan awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus, dan terpantau hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem disertai angin kencang pada sore hingga menjelang malam hari,” ujar Rakhmat. 

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024