Jakarta, (Antara Megapolitan) - Universitas Yarsi bekerjasama dengan Perdana University, Malaysia dan Asia Pacific Bioinformatics Networks (APBioNet) menggelar International Symposium on Bioinformatics (InSyB) 2017, untuk menyebarkan perkembangan Bioinformatika di Asia Pasifik, khususnya Asia Tenggara.

"Symposium kali ini masih rangkaian kegiatan Dies Nataliske 50 Universitas YARSI. Kami sengaja bekerjasma dengan Perdana Uviversity dan APBioNet agar terget yang kita ingin capai dapat secara cepat terwujud," kata Ketua Panitia Seminar, Ms Nova Eka Diana S.Kom.,M.Eng, di Jakarta, Kamis.

Menurut Nova, simposim kali ini juga berfungsi sebagai milestone dalam mempersiapkan Universitas YARSI untuk menjadi tuan rumah diselenggarakannya International Conference on Bioinformatics (InCoB) di Indonesia.

"InSyB 2017 mengambil tema mengenai Bioinformatics for Precision Medicine yang meliputisesi `High Performance Computing (HPC) dan Big Data Analysis`," katanya.

Hal senada dikatakan oleh Kepala Publikasi simposium tersebut, Pranajaya. Menurutnya, simposium pada hari pertama dibuka dengan plenary talk oleh Prof Kenneth Hon Kim Ban tentang  High-Through put Bioinformatics for Biomedical Research and Precision Medicine�.

Dikatakannya Prof Kenneth merupakan Program Director for Life and Biomedical Science pada National Supercomputing Centre (NSCC) Singapura, dalam sesi tersebut ia menjelaskan tentang beberapa riset terbaru di NSCC Singapura yang berfokus pada bagaimana sumber daya komputasi dan jaringan dapat diintegrasikan untuk menganalisis data Next Generation Sequencing (NGS) dari berbagai sumber.

Pranajaya menambahkan, seminar kedua diisi oleh Bapak Ito Wasito, PhD yang membawakan materi tentang `Perkembangan terkini dari riset Bioinformati kapada aplikasi medis di Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia`.

Pada hari kedua, kata Prajaya, InSyB 2017 dibuka kembali dengan plenary talk oleh Associate Professor Su-Jun Lee dari Department of Pharmacology and Pharmacogenomics Research Center, Inje University College of Medicine, Inje University, Busan, Korea.

"Beliau menjelaskan tentang perkembangan dan pemanfaatan teknik-teknik bio informatika dalam bidang Farma kogenomik," katanya.

Materi selanjutnya, lanjut Pranajaya, diisioleh Dr Pawel Suwinski dari Malaysian Genomics Resource Centre Berhad (MGRC) yang merupakan salah satu provider utama di Asia yang menyediakan solusi genomics dalam melakukan analisis dan interpretasi DNA-based sequenced data.

"Dr Pawel memberikan materi berjudul �From Impossible to Inevitable: Ushering in the Era of the Genomic Health and Personalised Medicine`," katanya. ***4***

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017