Pemerintah Kota Bandar Lampung meresmikan gedung Unit Layanan Kemasan Dinas Koperasi UKM yang siap mengantarkan UMKM naik kelas.
Wali Kota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Iwan Gunawan, Jumat mengungkapkan, UMKM memegang peran penting dalam ekonomi suatu negara. Karena, menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
“Tujuan utama dari unit layanan kemasan adalah membantu UMKM meningkatkan nilai tambah produk melalui pengemasan yang lebih baik dan menarik, sesuai standar pasar dan regulasi,” kata Wali Kota Bandar Lampung, yang akrab disapa Bunda Eva ini.
Selain menyediakan Unit Layanan Kemasan ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung berkomitmen kuat memajukan UMKM, juga dengan memberikan kemudahan dalam mengurus keterangan usaha, selain untuk mengakses KUR.
Lainnya lagi, mengizinkan para pelaku usaha meramaikan sentral wisata kuliner dan UMKM, memberikan pelatihan bagi peningkatan SDM koperasi dan UMKM.
Lalu, membawa produk dari usaha kecil menengah ke setiap toserba, hotel dan daerah wisata yang ada di Bandar Lampung.
Tidak kalah pentingnya, pemerintah menggulirkan pinjaman tanpa bunga yang diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah dan pedagang kecil se-Kota Bandar Lampung. Pemkot memberikan bantuan kredit tanpa bunga untuk UMKM berupa kredit Rp25 juta sampai Rp50 juta.
Ini menunjukkan betapa pemerintah daerah hadir, dengan menanggung bunga untuk kredit yang diberikan perbankan, atau lembaga keuangan, kepada pelaku UMKM tersebut.
Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bandar Lampung, Riana Apriana, menyebutkan, program unit pelayanan kemasan adalah hasil sinergi pemerintah Kota Bandar Lampung dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
Pada akhir tahun 2023, Pemkot Bandar Lampung mendapatkan 20 unit mesin kemasan yang terdiri atas mesin cetak berbagai produk kemasan.
Lainnya, perlengkapan fotografi, serta satu set perlengkapan untuk desain produk kemasan dengan teknologi yang sudah mengikuti perkembangan zaman, dan sangat memadai.
Di gedung yang dibangun pemkot itu, ada ruang rapat, ruang parkir di lantai dasar. Tersedia juga layanan desain dan kemasan.
Yang tidak kalah pentingnya, di lantai 2 juga dapat digunakan untuk tempat pelatihan atau pertemuan. Semua itu memungkinkan, penanganan, dan pemberdayaan UMKM. Riana Apriana mengatakan, dalam mengembangkan usaha baru, pihaknya mengaku harus banyak belajar, dengan selalu mengharapkan masukan dan saran dari wali kota Bunda Eva, pihak Kementerian Koperasi, dan dari berbagai pihak lainnya.
“Harapannya, agar unit layanan kemasan pemerintah Kota Bandar Lampung ini dapat terus berkembang dan mampu membantu mengembangkan desain dan produk UMKM unggulan. Pemkot telah memfasilitasi sebanyak 39 UMKM dalam penanganan desain, dan kemasan produknya,” katanya.
Saat ini pelayanan unit kemasan ini masih gratis. Pelan-pelan nanti, seiring dengan perkembangannya, bisa dikomersialkan, agar unit pelayanan ini berkembang dengan baik. Tentu akan dicari formula yang tidak memberatkan, dan pertumbuhan UMKM di Kota Bandar Lampung makin baik, dan segera naik kelas.
Menarik dicatat, untuk semua kepedulian, dan upaya itu, Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana mendapatkan penghargaan dalam kategori Peduli UMKM, yang diberikan oleh Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Lampung, Doni Irawan.
Selain itu, di tingkat nasional Bunda Eva menerima penghargaan Pembina Koperasi Andalan dari Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
Penghargaan ini diserahkan oleh Ketua Umum Dekopin Dr. Sri Untari Bisowarno kepada Wali Kota Eva Dwiana, pada puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 77 di Gedung Smesco Jakarta.
“Koperasi memiliki peran penting dalam perekonomian, itulah mengapa Bunda berkomitmen dalam melakukan pembinaan dan pengembangan koperasi,” kata Eva Dwiana usai penerimaan penghargaan itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Wali Kota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Iwan Gunawan, Jumat mengungkapkan, UMKM memegang peran penting dalam ekonomi suatu negara. Karena, menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
“Tujuan utama dari unit layanan kemasan adalah membantu UMKM meningkatkan nilai tambah produk melalui pengemasan yang lebih baik dan menarik, sesuai standar pasar dan regulasi,” kata Wali Kota Bandar Lampung, yang akrab disapa Bunda Eva ini.
Selain menyediakan Unit Layanan Kemasan ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung berkomitmen kuat memajukan UMKM, juga dengan memberikan kemudahan dalam mengurus keterangan usaha, selain untuk mengakses KUR.
Lainnya lagi, mengizinkan para pelaku usaha meramaikan sentral wisata kuliner dan UMKM, memberikan pelatihan bagi peningkatan SDM koperasi dan UMKM.
Lalu, membawa produk dari usaha kecil menengah ke setiap toserba, hotel dan daerah wisata yang ada di Bandar Lampung.
Tidak kalah pentingnya, pemerintah menggulirkan pinjaman tanpa bunga yang diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah dan pedagang kecil se-Kota Bandar Lampung. Pemkot memberikan bantuan kredit tanpa bunga untuk UMKM berupa kredit Rp25 juta sampai Rp50 juta.
Ini menunjukkan betapa pemerintah daerah hadir, dengan menanggung bunga untuk kredit yang diberikan perbankan, atau lembaga keuangan, kepada pelaku UMKM tersebut.
Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bandar Lampung, Riana Apriana, menyebutkan, program unit pelayanan kemasan adalah hasil sinergi pemerintah Kota Bandar Lampung dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
Pada akhir tahun 2023, Pemkot Bandar Lampung mendapatkan 20 unit mesin kemasan yang terdiri atas mesin cetak berbagai produk kemasan.
Lainnya, perlengkapan fotografi, serta satu set perlengkapan untuk desain produk kemasan dengan teknologi yang sudah mengikuti perkembangan zaman, dan sangat memadai.
Di gedung yang dibangun pemkot itu, ada ruang rapat, ruang parkir di lantai dasar. Tersedia juga layanan desain dan kemasan.
Yang tidak kalah pentingnya, di lantai 2 juga dapat digunakan untuk tempat pelatihan atau pertemuan. Semua itu memungkinkan, penanganan, dan pemberdayaan UMKM. Riana Apriana mengatakan, dalam mengembangkan usaha baru, pihaknya mengaku harus banyak belajar, dengan selalu mengharapkan masukan dan saran dari wali kota Bunda Eva, pihak Kementerian Koperasi, dan dari berbagai pihak lainnya.
“Harapannya, agar unit layanan kemasan pemerintah Kota Bandar Lampung ini dapat terus berkembang dan mampu membantu mengembangkan desain dan produk UMKM unggulan. Pemkot telah memfasilitasi sebanyak 39 UMKM dalam penanganan desain, dan kemasan produknya,” katanya.
Saat ini pelayanan unit kemasan ini masih gratis. Pelan-pelan nanti, seiring dengan perkembangannya, bisa dikomersialkan, agar unit pelayanan ini berkembang dengan baik. Tentu akan dicari formula yang tidak memberatkan, dan pertumbuhan UMKM di Kota Bandar Lampung makin baik, dan segera naik kelas.
Menarik dicatat, untuk semua kepedulian, dan upaya itu, Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana mendapatkan penghargaan dalam kategori Peduli UMKM, yang diberikan oleh Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Lampung, Doni Irawan.
Selain itu, di tingkat nasional Bunda Eva menerima penghargaan Pembina Koperasi Andalan dari Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
Penghargaan ini diserahkan oleh Ketua Umum Dekopin Dr. Sri Untari Bisowarno kepada Wali Kota Eva Dwiana, pada puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 77 di Gedung Smesco Jakarta.
“Koperasi memiliki peran penting dalam perekonomian, itulah mengapa Bunda berkomitmen dalam melakukan pembinaan dan pengembangan koperasi,” kata Eva Dwiana usai penerimaan penghargaan itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024